Pertumbuhan e-commerce di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Data sensus dari Badan Pusat Statistik menyebut industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir telah mengalami peningkatan hingga 17%.

Tak heran industri e-commerce di Indonesia terus menghadirkan kolaborasi dan inovasi baru. Inovasi-inovasi yang hadir juga mencakup segala aspek, baik dari segi infrastruktur, teknologi, hingga logistik. Seperti yang dilakukan oleh PowerCommerce.Asia as a pioneer of omni-channel tech solution and services.

“PowerCommerce.Asia dengan omni-channel solution telah mengintegrasikan berbagai channel, mulai dari online and offline, B2C and B2B, hingga on-demand marketplace.” terang Chief Executive Officer PowerCommerce.Asia pada event webinar GAIN Connex Dialogue yang diselenggarakan melalui platform zoom pada Selasa (15/9) lalu.

pertumbuhan e-commerce
Webinar “Overview of Indonesia’s eCommerce Market, Innovations and Investment Landscape” (Sumber: Zoom Meetings)

Sebagai salah satu e-commerce enabler di Indonesia, PowerCommerce juga terus berinovasi dengan merambah channel-channel e-commerce lain. Selain channel marketplace yang umum digunakan oleh masyarakat, Powercommerce.Asia juga berkutat di website commerce, social commerce, hingga virtual reseller commerce.

Desentralisasi Logistik

Terlepas dari tingginya pertumbuhan e-commerce serta perubahan pola belanja masyarakat yang memberikan dampak signifikan, ada beberapa sektor pendukung lain yang sebenarnya masih perlu mendapat perhatian lebih.

Menurut Hadi Kuncoro, saat ini ada 2 faktor yang mempengaruhi orang berbelanja online, yakni diskon produk dan logistic delivery cost. Khusus untuk faktor terakhir, permasalahan ini terjadi karena saat ini fokus pengiriman di pasar e-commerce masih terpusat dari kota-kota besar.

Dampaknya, konsumen-konsumen di daerah masih belum bisa mendapatkan pengalaman berbelanja yang sama dengan konsumen di kota-kota besar, terutama dari segi biaya ongkos kirim yang lebih mahal.

“Kami mencoba untuk menghadirkan decentralisation of fulfilment untuk menjadi solusi atas permasalahan ini. Jadi ketika orang berbelanja online, pesanan akan dikirimkan dari hub terdekat,” tambah Hadi Kuncoro.

Konsep desentralisasi logistik ini akan sangat pas diterapkan di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain. Hal ini dikarenakan landscape wilayah yang berupa kepulauan kerap menjadi hambatan dalam menghadirkan layanan logistik yang murah serta efisien.

Investasi di Industri E-Commerce

Pada webinar yang mengambil topik “Overview of Indonesia’s eCommerce Market, Innovations and Investment Landscape” ini, pertumbuhan e-commerce juga telah membuat industri ini menjadi ladang yang menjanjikan untuk investasi. Donald Wihardja selalu Chief Executive Officer dari MDI Ventures mengungkapkan bahwa industri e-commerce menjadi salah satu industri target investor.

“Kami telah berinvestasi di industri e-commerce dan juga e-commerce supporting logistic. MDI Ventures as a venture capital selalu fokus untuk berkolaborasi, kami berinvestasi untuk berkolaborasi dan bersinergi,” jelas Donald Wihardja.

PowerCommerce.Asia sebagai pioneer omni-channel di Indonesia juga membuka peluang untuk brand mauapun pelaku-pelaku bisnis di sektor terkait yang ingin berkolaborasi untuk menjadi bagian dari perjalanan e-commerce Indonesia. (PCA/Fahri)