CEO PowerCommerce.Asia Hadi Kuncoro memperkirakan e-commerce menjadi salah satu industri yang moncer di tengah pandemi virus corona. Ia memproyeksikan, pada tahun ini, marketshare e-commerce bahkan bisa tumbuh pesat mencapai dobel digit.

“Sebelumnya marketshare e-commerce ini enggak pernah tumbuh lebih dari dua digit, yaitu sekitar 7-8 persen per tahun. Sekarang bisa, karena sangat tinggi perkembangannya,” ujarnya dalam diskusi Smart FM, Sabtu, 25 April 2020.

Pesatnya laju pertumbuhan e-commerce didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat selama penyebaran virus corona berlangsung. Dengan adanya pembatasan mobilisasi, masyarakat terpaksa mengalihkan belanjanya melalui platform-platform online.

Bahkan, menurut Hadi, peningkatan pembelanjaan produk juga berlaku untuk kebutuhan-kebutuhan paling mendasar, seperti sayur-sayuran. Produk lain yang juga digemari oleh masyarakat ialah yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti perlengkapan kecantikan, furnitur, hingga alat-alat olahraga.

Hadi memandang, tren belanja lewat e-commerce ini tidak akan turun meski virus corona mereda. Sebab, saat ini, masyarakat telah mulai terbiasa dengan platform belanja online yang lebih efektif.

Ke depan pun, ia memperkirakan pertumbuhan belanja online tidak hanya terjadi di platform e-commerce. “Di pasar-pasar induk nantinya pedagang juga akan membuka order online. Sebagaian besar mengawalinya dengan messenger dulu,” ucapnya.

Dalam riset berjudul “e-Conomy SEA 2019″ yang dilansir Google, Temasek dan Brain & Company menaksir potensi ekonomi digital Tanah Air memang tinggi. Riset itu menunjukkan potensi ekonomi digital Indonesia bakal menyentuh US$ 133 miliar atau Rp 1.862 triliun pada 2025 mendatang.

 

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1335480/pandemi-corona-e-commerce-diproyeksikan-tumbuh-dobel-digit/full&view=ok