Landscape industri ritel saat ini telah bertransformasi dengan sangat cepat dalam beberapa tahun ke belakang. Beberapa faktor memang menjadi pendorong utama perubahan ritel saat ini. Mulai dari perkembangan teknologi, model bisnis baru, hingga perubahan perilaku konsumen saat ini.
Satu hal yang pasti, Industri ritel memang akan selalu tumbuh dikarenakan ritel memang memiliki peran sangat strategis bagi perekonomian Indonesia. Karena itu transformasi atau perubahan di industri ritel ini terus berlangsung, termasuk di masa-masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Bisa kita lihat, bisnis yang dapat beradaptasi dengan realitas COVID-19 akan ‘berjalan’ dengan begitu cepat. Namun tak demikian dengan mereka yang tak bisa beradaptasi dan melihat peluang di balik pandemi ini. Dikutip dari fastcompany.com, beberapa pemain di industri ritel telah mendapat pukulan keras, dengan setidaknya 26 brand harus gulung tikar tahun ini.
Terlepas dari kondisi tersebut, ada banyak yang berhasil bertahan dengan yang menggabungkan platform online dan offline dengan cara yang kreatif. Salah satunya dengan memanfaatkan e-commerce.
E-Commerce dan Perubahan Ritel
Proses adaptasi inilah yang perlu dipahami oleh perusahaan ataupun brand yang ingin terus bertahan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, per April 2020 ini penjualan produk di media sosial dan e-commerce melonjak hingga 400%. Berkaca pada data tersebut, e-commerce kini telah menjadi pilihan utama oleh konsumen saat ini, termasuk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perubahan inilah yang perlu diperhatikan oleh para pemain di industri ritel. Agar mereka dapat terus bertahan di era disrupsi ini, pemain-pemain di industri ritel offline harus bersiap untuk beradaptasi dan bertransformasi mengikuti perubahan ritel saat ini. Salah satunya dengan memanfaatkan e-commerce namun tetap menghadirkan pengalaman seperti berbelanja offline.
Bagaimana caranya?
“Pertama-tama yang harus kita sadari, perilaku customer sudah berubah saat ini, semua berbasis mobile. Sehingga yang tadinya yang berbisnis konvensional offline retail harus sudah memahami perubahan tersebut dan mengikuti perubahan tersebut. Kita harus mulai berubah dalam berbisnis. Ikuti perkembangan dan perilaku behavior customernya. Ini adalah keputusan Anda, mau berubah atau menjadi punah,” ucap Hadi Kuncoro selaku CEO PowerCommerce.Asia.
Simak pembahasan lebih lengkap tentang topik ini hanya di Diskusi Solusi untuk UKM Bersama CEO PowerCommerce.Asia, Hadi Kuncoro pada program Smart E-Commerce talks pada hari Senin 12 Oktober 2020 jam 7 malam broadcasting live on SMART FM Radio. Saksikan siaran LIVE di sini! [PCA/Fahri]
Related Posts
September 24, 2020
Cara Membangun Bisnis E-commerce di Era Pandemi
Wabah virus Corona telah mengganggu hampir semua sektor bisnis di Indonesia. Namun,juga berdampak…
July 30, 2019
Indonesia Mall
Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia pada 2018 diprediksi mencapai…
October 29, 2018
GRAND LAUNCHING OF INDONESIA MALL
Bank Rakyat Indonesia is the largest small and medium business bank in Indonesia. Bank BRI has a…