ecommerce boom

eCommerce Boom in SEA: Best Practices for Retailers & Brands Post Covid-19

We are proud to announce that PowerCommerce.Asia will take a part in eCommerce Boom South-East Asia's Mega Webinar initiated by Unicommerce!

Unicommerce presents a first of its kind, mega-webinar to our Southeast Asia audience. A virtual ensemble that brings over 1000+ eCommerce Sellers, Brands, and Retailers, at a single platform.

eCommerce Boom in SEA: Best Practices for Brands & Retailers Post Covid-19 is about to unfold on 18th July 2020. Therefore, unfold with a vision to allow one unique forum for the entire eCommerce industry. A webinar to interact, learn and implement best practices for their businesses. In addition, will also help them tackle all the challenges currently prevalent in the post COVID world.

South East Asia's eCommerce Boom Mega Webinar by Unicommerce (Doc of unicommerce.com)

As a pioneer of omni-channel technology solutions and services, PowerCommerce.Asia will share how omni-channel plays a role in this new normal and post COVID-19 era.

Besides our CEO, Hadi Kuncoro, there are more than 15 industry experts. They will share insightful and knowledgeable things about the e-commerce ecosystem. Such as Rachmat Kaimuddin (CEO of Bukalapak), Namra Nillove Deka (Sr. Manager - APAC of Shopify), Sushant Mantry (VP & Head of Emerging Mkts. of Zilingo), and so on.

Furthermore, this mega-webinar will allow eCommerce businesses in Southeast Asia to learn from 15+ biggest players in the industry who will come together to enable a stronger, better, & smoother future for eCommerce boom worldwide.

Get ready to learn from the best and join us LIVE on 18th July, 1 PM JKT Time onwards by registering in this link. [PCA/Fahri]

Source from https://unicommerce.com/southeastasia-ecommerce-webinar/


jualan online di marketplace

4 Cara Mudah Laris Jualan Online di Marketplace

Berbicara tentang jualan online, PowerPeople pemilik bisnis tentunya harus bisa mengambil keuntungan dari tren perilaku belanja online saat ini. Lembaga riset Snapcart melaporkan bahwa belanja online semakin menjadi pilihan utama konsumen di era new normal ini. 

Bukan tanpa sebab, ketika physical distancing diterapkan, masyarakat terbukti lebih memilih opsi yang lebih aman, yakni belanja online. Karena itu, jualan online terutama di marketplace bisa jadi salah satu potensi yang bisa kalian manfaatkan lho, PowerPeople.

Lalu, gimana sih caranya meningkatkan profit di marketplace-mu? Ini dia tips dari kita untuk meningkatkan penjualanmu di marketplace!

Tips Jitu Jualan Online

1. Pelajari Traffic Marketplace

Selain karena tidak memerlukan modal awal untuk jualan online, potensi atau pangsa pasar toko online sama sekali tidak terbataskan pada ruang dan waktu. Konsumen bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Kondisi yang sangat berbeda apabila PowerPeople berjualan di toko offline

Satu hal yang perlu PowerPeople perhatikan, yakni mempelajari traffic di masing-masing marketplace. Kalian bisa mempelajari traffic langsung dari seller center di masing-masing marketplace. Ada banyak insight yang bisa didapat, mulai dari perilaku konsumen hingga berapa banyak audiens yang tertarik dengan bannermu dan bisa menjadi potential customer.

Tentu traffic yang tinggi bisa menjadi pertimbangan utama, tapi ada baiknya kalian juga memperhatikan kesesuaian kategori produk yang ditawarkan dengan karakteristik marketplace bersangkutan.

2. Manfaatkan Marketing Tools di Marketplace

Tampilan saat memasang TopAds di Tokopedia berdasarkan keyword pencarian. (Sumber: Tokopedia.com)

Jualan online di marketplace tak hanya soal upload barang dan nungguin konsumen datang ke toko kalian. Untuk meningkatkan performa toko di marketplace, PowerPeople tetep harus jemput bola, salah satunya dengan memanfaatkan marketing tools yang ada di marketplace masing-masing.

Salah satunya ada fitur TopAds di Tokopedia dan Iklanku di Shopee yang mampu membawa produkmu stand-out sehingga bisa meningkatkan traffic ke toko kalian. Nantinya kalian bisa memasukkan keyword-keyword yang ingin digunakan sehingga produk kalian akan tampil di pencarian paling atas bila menggunakan keyword tersebut.

Ada juga fitur-fitur seperti banner yang bisa mempercantik toko-mu dan membuatnya lebih menarik di mata konsumen. Banner-banner ini bisa memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh calon konsumen, seperti menampilkan promo-promo yang sedang berlaku.

3. Tingkatkan Status Toko di Marketplace

Perbedaan dari status-status toko yang ada di marketplace Tokopedia (Sumber: tokopedia.com)

Membuat toko dan jualan online di marketplace memang nggak harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Karena itu ada kemungkinan terdapat banyak toko lain yang juga menawarkan barang yang sama. Lalu gimana cara agar toko kalian bisa lebih unggul? Status toko kalian lah kuncinya.

Meningkatkan status toko di marketplace biasanya memang memerlukan biaya. Tapi seiring dengan meningkatnya status tokomu, seperti menjadi Power Merchant atau Official Store di Tokopedia, akan ada banyak keuntungan yang kalian dapatkan.

Satu hal yang pasti, keyakinan dan kepercayaan konsumen juga akan meningkat. Power Merchant akan membuat tokomu lebih stand-out dan memberikan banyak keuntungan seperti fitur statistik toko dan promo eklusif. Begitu juga apabila toko kalian sudah menjadi Official Store. Karena itu, status toko ini bisa menjadi salah satu kunci untuk membantu kalian meningkatkan penjualan.

4. Scale Up Your Sales In Marketplace

Official Store MamaSuka yang tersedia di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Blibli (Sumber: powercommerce.asia/mamasuka)

Cara yang terakhir ini memang harus PowerPeople manfaatkan karena saat ini ada banyak sekali marketplace yang bisa kalian pakai untuk berjualan. Toh, jualan online di banyak marketplace nggak ada ruginya kok. Kalian jadi bisa menjangkau ‘kolam’ yang jauh lebih luas lagi.

Satu-satunya kendala yang mungkin akan kalian hadapi ada di proses mengelola toko. Kalau produk kalian tidak terlalu banyak tentunya tidak terlalu bermasalah, tapi gimana kalau kalian harus mengelola ratusan produk di tiap tiap marketplace? Pusing dong pastinya.

Tapi tenang, PowerCommerce.Asia sebagai pioneer of omni-channel tech and services bisa jadi solusinya. Kami siap membantu kalian untuk mengelola toko di marketplace dengan jaminan meningkatkan performa toko dan pelayanan responsif, hingga meningkatkan penjualan toko-mu.

Bersama PowerCommerce.Asia, kalian tak perlu pusing untuk jualan online di marketplace. Cukup fokus untuk memproduksi produk-produk yang kalian tawarkan dan biarkan tim PowerCommerce.Asia yang akan membantu kalian mengelola toko di marketplace. Tertarik? Yuk hubungi PowerCommerce.Asia disini[PCA/Fahri]


peluang bisnis halal plaza

Halal Plaza Jadi Solusi Atasi Turbulensi Ekonomi Akibat Pandemi

Pandemi COVID-19 telah membuat hampir seluruh lini ekonomi melemah. Di tengah era disrupsi seperti sekarang, sektor e-commerce menjadi salah satu sektor yang ternyata menghasilkan sebuah peluang bisnis baru karena adanya pergeseran pola perilaku belanja online di masyarakat.

Di tengah kondisi ini, Halal Plaza menggandeng Yaganam (Yayasan 36A) untuk meggelar webinar dengan topik “Menangkap Peluang Bisnis di Era Disrupsi, Industri 4.0 dan Pandemi.” Webinar yang diselenggarakan melalui platform Zoom dan YoutubeLive ini, juga menghadirkan Dr. Ummi Azizah R, yang membahas peran teknologi dan tools digital untuk bisnis UKM.

Transformations are hard and digital ones are harder. Saat ini perkembangan di dunia digital itu perdetik, secepat itu dan kita mau nggak mau harus mengikuti,” buka Dr. Ummi Azizah Rachmawati, M.Kom, Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI.

Pemanfaatan teknologi ini yang diterapkan oleh PowerCommerce.Asia sebagai omnichannel-tech enable sales and supply chain management company melalui Halal Plaza.

“Ada shifting dari offline ke online, terutama di tengah kondisi Pandemi Covid-19. Dari yang asalnya hanya sebuah keinginan untuk membeli secara online, kini telah menjadi kebutuhan,” jelas Surya Bhirawa, Project Leader Halal Plaza.

Ekosistem yang sedang dibangun Halal Plaza dengan Omni-Channel Tech Platform (Sumber: halalplaza.asia)

Peluang Bisnis di Era Pandemi

PowerCommerce.Asia dan Halal Plaza membangun sebuah ekosistem yang akan langsung menyasar kepada masyarakat dan UKM Indonesia. Ekosistem yang sedang dibangun ini akan memanfaatkan Masjid dan Pondok Pesantren tak hanya sebagai sentra ibadah, namun juga berperan sebagai Digital Hub.

“Stakeholder di Halal Plaza ini ada UKM, brand owners, dan manufactures yang nantinya akan memberikan cross-learning kepada UKM. Sehingga di ekosistem Halal Plaza ini akan ada proses transfer knowledge yang bisa kita ciptakan.”, tambah Surya Bhirawa.

Nantinya, produk-produk dari UKM dan brand akan dipasarkan melalui platform e-commerce dan marketplace dengan memanfaatkan omni-channel technology yang dimiliki oleh PowerCommerce.Asia.

Karena saat ini kesulitan yang kerap dihadapi oleh UKM ada di proses produksi. Hal ini diungkapkan oleh salah satu audiens yang mengeluhkan kendala pemasaran yang kerapkali dirasakan oleh UKM.

“Saya tertarik dengan business model Halal Plaza, karena UKM produsen ini banyak yang sudah kewalahan dalam proses produksi. Akhirnya UKM tidak punya energi untuk memasarkan produknya,” ungkap Soni.

Halal Plaza akan menjadi salah satu platform peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh UKM untuk terus bertahan di era disrupsi dan pandemi COVID-19 ini. Kalian tertarik untuk bergabung? Langsung aja klik link berikut ini ya. [PCA/Fahri]


MamaSuka Luncurkan Official Store di Marketplace

Di Tengah Krisis COVID-19, PowerCommerce.Asia Luncurkan Official Store MamaSuka di Marketplace

Di tengah badai krisis ekonomi, PowerCommerce.Asia meluncurkan kerjasama terbarunya dengan MamaSuka (Miwon Group). Perusahaan produk bumbu dan bahan makanan yang telah berdiri sejak 1973 ini dikenal masyarakat melalui brand MamaSuka, Miwon, Delisaos, hingga Chung Jung One siap meluncurkan Official Store di Marketplace.

PowerCommerce.Asia akan membantu MamaSuka mengembangkan bisnis modelnya dengan merambah ke berbagai channel marketplace yang terintregasi, mulai dari Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga Blibli. Langkah ini menjadi bentuk adaptasi yang dilakukan MamaSuka untuk menghadapi krisis ekonomi selama masa pandemi ini.

Industri e-commerce memang menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan di tengah pandemi ini.  Dikutip dari katadata.co.id, transaksi di sektor e-commerce sepanjang kuartal II tahun ini mengalami peningkatan hingga 26% dibanding tahun 2019 lalu.

MamaSuka Luncurkan Official Store di Marketplace

Official Store MamaSuka yang sudah tersedia di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Blibli (Sumber: powercommerce.asia/mamasuka)

Pertumbuhan ini tak terlepas dari perubahan perilaku konsumen yang lebih sering berbelanja secara online selama era #DiRumahAja dan #WorkFromHome ini. Hasil survei Mckinsey (2020) menunjukkan bahwa 30 persen masyarakat Indonesia mengaku makin sering belanja kebutuhan rumah via daring selama pandemic COVID-19 ini. Karena itu, e-commerce menjadi salah satu solusi yang menjanjikan untuk tetap bertahan di tengah krisis pandemi saat ini.

Menurut Chief Commercial Officer (CCO) PowerCommerce.Asia Andik Duana Putra, selain MamaSuka, beberapa client baru juga akan segera on-board dan menghadapi krisis pandemi COVID-19 bersama PowerCommerce.Asia.

Saatnya Berbenah Atau Bisnis Anda Akan Punah

Seperti yang kita tau, virus corona telah menginfeksi hampir semua sektor ekonomi. Tidak semua perusahan start-up mampu bertahan di tengah pandemi. Terbukti beberapa perusahaan startup besar melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan pegawai. Sebagian dari mereka juga terpaksa menutup ribuan gerainya di seluruh dunia. Hal ini menjadi langkah yang terpaksa dilakukan guna meng-efisiensikan biaya operasional.

Bayangkan, berapa banyak karyawan yang dirumahkan? Pandemi COVID-19 benar-benar membuat berbagai sektor ekonomi makin redup dan beberapa perusahan harus berusaha setengah mati untuk bertahan. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk berbenah dan bertahan melawan pandemi COVID-19 yang semakin mewabah.  Berbagai upaya bisa dilakukan mulai dari menghemat biaya operasional, penundaan layanan, hingga pembatasan sosial.

Seperti halnya MamaSuka yang meluncurkan Official Store di Marketplace; Anda pun dapat mengembangkan bisnis model dan melakukan upselling bisnis Anda di e-commerce maupun marketplaces bersama Powercommerce.Asia. Sebagai pionir  omnichannel-tech enable sales and supply chain management company, PowerCommerce.Asia menawarkan berbagai macam tech-solution yang bisa membantu brand dalam krisis ekonomi saat ini. Mari tumbuh bersama PowerCommerce.Asia! [PCA/Fahri]


ukm di era pandemi

Gandeng CARE IPB dan Pertamina EP, Halal Plaza Persiapkan UKM Hadapi New Normal

Halal Plaza dan PowerCommerce.Asia sebagai pusat ekonomi bisnis yang berusaha menggerakkan ekonomi umat, menggandeng CARE IPB serta Pertamina EP untuk menggelar event “Ruang Berbagi”. Event berbentuk webinar ini digelar pada hari Senin (15/6) lalu untuk mengembangkan ekonomi UKM di era pandemi.

Gelaran webinar yang mengambil topik “Strategi Pemasaran Online Produk-Produk UKM di Era New Normal” dimaksudkan untuk mempersiapkan UKM di era pandemi. Dimana pemasaran melalui platform online telah menjadi tren baru semenjak pandemi COVID-19 hadir.

“Pengembangan media untuk mengembangkan UKM sangat bermanfaat saat ini. Media online dalam bisnis lama semakin berkembang. Sangat berharap sharing ini bisa bermanfaat dan ada multiply effect untuk teman-teman,” buka Prof. Didik Suharjito, Kepala CARE LPPM IPB.

Apa yang diharapkan oleh Prof. Didik Suharjito ini sejalan dengan apa yang sedang dibangun oleh PowerCommerce.Asia melalui Halal Plaza. Sebagai pioneer of Omni-Channel, PowerCommerce.Asia memang membangun Halal Plaza dengan menggabungkan platform online dan offline.

“Halal Plaza hadir mencoba untuk menjawab tantangan UKM di era pandemi ini melalui ekosistem yang dibangun, salah satunya dengan Digital Centre of Islamic Creative Economy,” jelas Surya Bhirawa selaku Project Leader Halal Plaza.

Kehadiran Halal Plaza membantu UKM di era pandemi.

Beliau menambahkan, ada beberapa hal yang membuat kehadiran Halal Plaza akan sangat membantu; yaitu para UKM di era pandemi atau new normal ini. Mulai dari UKM yang hanya perlu fokus produksi, training dan mentoring yang akan didapat oleh UKM. Hingga support untuk digital marketing promotion.

Webinar 'Ruang Berbagi' diikuti 100 lebih partisipan (Sumber: Zoom Meetings)

Kesempatan untuk bergabung bersama Halal Plaza juga terbuka untuk seluruh UKM yang ada di seluruh penjuru Indonesia. “Halal Plaza terbuka untuk seluruh UKM. Tak perlu khawatir soal legalitas seperti P-IRT, BPOM, atau sertifikasi Halal; kami telah bekerjasama dengan lembaga terkait yang bisa membantu para UKM di era pandemi,” tambah Surya Bhirawa.

Setelah bergabung dengan Halal Plaza, UKM akan mendapatkan saldo Freemo secara cuma-cuma. Buat yang masih asing, Freemo merupakan sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan UKM untuk melakukan viral marketing.

“Freemo dapat membantu bisnis UKM untuk viral melalui aplikasi dengan memanfaatkan fitur earn and share” jelas Budiyanto Prawira, Sales Manager Freemo.

Tak hanya bekerjasama dengan Freemo, Halal Plaza juga membuka peluang untuk bergabung dengan franchise kurir logistik dari SAP Express dan travel agent dari Gaido Travel. Hal ini senada dengan ekosistem ‘one stop shopping solution Muslim category’ yang sedang dibangun Halal Plaza

Nah, kalau PowerPeople merupakan salah satu pelaku UKM di era pandemi yang berada di Indonesia, manfaatkan kesempatan untuk bergabung bersama Halal Plaza melalui link berikut ini[PCA/Fahri]


iklan di podcast

Podcast Ad-Libs, Worth It-kah Beriklan di Podcast?

Ada banyak cara yang bisa PowerPeople manfaatkan untuk membangun awareness brand atau produk yang kalian tawarkan. Salah satu platform baru yang cukup menarik, yakni iklan di podcast.

Menurut data Spotify, lebih dari 20% pengguna Spotify di Indonesia mendengarkan podcast dan jumlah tersebut ternyata telah melebihi persentase rata-rata pendengar podcast global. Bahkan, pendengar podcast di Indonesia merupakan yang terbanyak lho se-Asia Tenggara?

Karena itu, iklan di podcast menjadi sebuah potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk atau bisnis PowerPeople. Karena seperti yang kita tau, dimana ada audiens, disitu ada iklan bukan? Tapi apa sih yang menjadikan beriklan di podcast menjadi sangat menarik? 

1. Podcast Memiliki Audiens Yang Loyal

Podkesmas, podcast terbaik Indonesia
Jumlah pengikut akun Instagram Podkesmas telah menyentuh 43,1 ribu. (Sumber: Instagram.com/Podkesmas)

Dilansir dari IDNTimes, hasil survey yang dilakukan kepada 2032 responden menyebutkan bahwa 43% diantaranya tertarik untuk mendengarkan podcast secara rutin. Tak heran, Podkesmas, salah satu podcast yang paling banyak didengar di Indonesia telah mencapai episode 82 sejak pertama kali tayang di Oktober 2019.

Salah satu penyebabnya pendengar loyal mendengarkan podcast, yakni karena podcast merupakan platform yang dapat diakses di smartphone atau komputer secara gratis. Riset dari Midroll menyebutkan bahwa ketika pendengar loyal mendengarkan podcast secara utuh, mereka memiliki kecenderungan tinggi untuk membeli produk yang diiklankan.

2. Iklan di Podcast Cenderung Tidak Mengganggu

Iklan yang diselipkan di Podcast cenderung tidak mengganggu karena menyatu dengan Po (Sumber: PowPow Podcast by PowerCommerce.Asia)

Apakah PowerPeople suka mendengar iklan atau ad-lib di podcast? Terasa tak mengganggu bukan? Ya, sampai sejauh ini ada 3 bagian yang biasa disisipkan iklan, pre-roll (di awal podcast), mid-roll (di tengah podcast), dan post-roll (di akhir podcast).

Mirip seperti siaran radio, iklan pada podcast juga disisipkan dengan sangat rapi di sela-sela obrolan sehingga pendengar tidak merasa terganggu. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh comScore, iklan podcast dianggap sebagai bentuk periklanan digital yang paling tidak mengganggu lho PowerPeople.

3. Tak Ada Ad-Blocker di Podcast

Tak ada ad-blocker di podcast untuk melewatkan iklan yang didapat (Photo by Paweł Czerwiński on Unsplash)

Ketika PowerPeople menonton video di YouTube atau browsing di Google, seberapa sering kalian menutup iklan yang ditampilkan? Terkadang iklan yang PowerPeople terima terasa amat mengganggu, sehingga kebanyakan dari kalian pasti langsung menutup iklan atau menggunakan plug-in tambahan agar tak menemukan iklan.

Tapi di sebuah podcast, mayoritas iklan atau ad-libs merupakan bagian dari podcast-nya. Biasanya iklan disisipkan di tengah podcast dengan sangat rapi dan menjadi bagian dari podcast. Tak ada cara untuk mem-blok iklan yang ada di sebuah podcast. Sebuah hal yang menguntungkan bukan untuk brand yang memasang iklan?

Gimana nih PowerPeople? Beriklan di podcast sepertinya sangat worth it dan menarik bukan? Udah siap untuk mencoba beriklan di podcast? Selamat mencoba!


influencer marketing

Mau Endorse Influencer? Kenali Dulu Yuk Jenis-Jenis Influencer Marketing

Siapa sih yang nggak pernah dengar istilah ‘influencer’? Terminologi yang satu ini kerap dipakai untuk mereka yang memiliki pengaruh besar untuk audiens atau pasar tertentu. Influencer marketing telah menjadi salah satu strategi yang sangat diminati untuk saat ini. Dilansir dari IconoSquare, pasar industri influencer marketing akan mencapai nilai 10 miliar USD pada tahun 2020 ini.

Tapi sebelum PowerPeople mulai memanfaatkan strategi marketing yang satu ini dan memilih influencer, kenali dulu yuk macam-macam influencer biar nggak salah pilih.

1. Mega Influencer Marketing

Mega-influencer merupakan ‘kasta’ tertinggi dari influencer marketing. Jenis influencer ini memiliki jumlah followers di atas 1.000.000. Mega-influencer biasanya berasal dari kalangan public figure atau artis.

Berkat jumlah follower yang dimiliki, mega-influencer ini sangat cocok untuk kamu yang sedang ingin membangun awareness sebesar-besarnya. Sebab mega-influencer mampu menjangkau audiens yang sangat luas. Selain itu, memilih jenis influencer ini dapat meningkatkan eksklusivitas dan kredibilitas brand-mu lho, PowerPeople.

Sayangnya, mega-influencer kerapkali tidak memiliki tingkat kedekatan yang tinggi dengan followersnya. Jadi, jenis influencer yang satu ini bukan pilihan terbaik untuk PowerPeople yang memiliki target yang segmented.

Raditya Dika, salah satu contoh mega-influencer di Indonesia (Sumber: IG @raditya_dika)

2. Macro Influencer Marketing

Berada satu tingkat di bawah mega-influencer, jenis influencer selanjutnya, yakni macro-influencer. Jenis influencer yang satu ini memiliki jumlah followers di atas 100.000 tetapi masih di bawah 1.000.000.

Rata-rata macro-influencer merupakan seseorang yang aktif di internet. Mereka terbiasa membuat konten yang menarik, menghibur, atau inspiratif dan dikemas dalam bentuk blog, vlog, ataupun postingan di media sosial.

Macro-influencer juga memiliki audiens yang cukup besar, tapi tetap memiliki niche market-nya sendiri. Dengan memilih influencer yang satu ini, PowerPeople tetap akan mendapat exposure yang besar namun tetap bisa menjangkau target pasar yang spesifik.

GadgetIns, salah satu macro-influencers di bidang gadget & technology (Sumber: IG @gadgetins)

3. Micro Influencer Marketing

Berada pada tingkatan terendah, bukan berarti micro-influencer akan dipandang sebelah mata. Mereka yang memiliki jumlah followers di kisaran 10.000 hingga 100.000 ini sangat cocok digunakan buat PowerPeople yang baru merintis bisnis-nya.

Meskipun jangkauan-nya tidak sebesar kedua jenis influencer lain, tapi biasanya micro-influencer memiliki audiens yang lebih spesifik. Mereka juga akan lebih relevan untuk brand kalian karena biasanya micro-influencer memiliki fokus di bidang tertentu.

Satu hal yang paling penting, micro-influencer memiliki tingkat interaksi yang paling tinggi dibanding jenis influencer lain. Mereka bisa dikategorikan sebagai opinion leader di bidang yang mereka pilih, sehingga audiens memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada jenis influencer yang satu ini.

Jadi, untuk PowerPeople yang baru memulai sebuah bisnis atau usaha, micro influencer bisa dikatakan pilihan yang paling tepat untuk menjalankan influencer marketing.

Meskipun tidak memiliki followers sebanyak yang influencers lain, Micro-Influencer seperti Gustika Jusuf ini memiliki influence yang tinggi terhadap followersnya (Sumber: IG @gustikajusuf)

Nah, sekarang PowerPeople udah punya gambaran kan mengenai jenis-jenis influencer? Udah siap dong untuk mulai meng-endorse influencer? Menggunakan marketing strategy ini juga merupakan salah satu bentuk tranformasi digital, loh!

Ohiya, selain memanfaatkan influencer marketing, PowerPeople juga bisa kok memanfaatkan strategi marketing lain dengan mempelajari artikel berikut ini. Jika kalian masih butuh bantuan, jangan khawatir, segera hubungi PowerCommerce.Asia dan kami siap untuk #EmpoweringYourBrand.


Solusi Bisnis Jaman Now

Omni-Channel Solution, Inovasi Bisnis Jaman Now

Pandemi COVID-19 benar-benar merubah tatanan kehidupan yang ada di masyarakat, tak terkecuali di sektor bisnis. PowerPeople tentunya menyadari bahwa model bisnis saat ini mengalami sedikit perubahan dan membutuhkan solusi dalam perubahan ini. Sektor-sektor seperti pariwisata, otomotif, hingga real estate tidak lagi menjadi primadona dan akan struggle di era pandemi ini.

Salah satu cara agar bisnis PowerPeople bisa terus bertahan yakni dengan membuat para pelanggan merasa sangat membutuhkan kalian. Bagaimana caranya? PowerPeople harus benar-benar menjadi seorang penjual yang mengerti keinginan dan kebutuhan konsumen. 

Lalu produk apa aja sih yang dibutuhkan masyarakat saat ini?

Omni-Channel Business Solution Pandemic Covid-19
Potensi berbagai bidang bisnis di tengah era Pandemi COVID-19 (Sumber: Dcode EFC Analysis)

Ada banyak banget kok, PowerPeople. Mulai dari bahan pangan, healthcare, peralatan medis,  hingga bidang IT yang melonjak semenjak era work from home ini. Hal terpenting, PowerPeople harus bisa menggabungkan transaksi online dan offline, agar konsumen bisa memesan dari rumah tanpa perlu menunggu barang sampai. Dan omni-channel menjadi platform yang paling tepat untuk kondisi saat ini.

Memangnya seperti apa sih omni-channel ini hingga bisa menjadi solusi untuk memanjakan konsumen di era pandemi COVID-19 ini? Simak penjelasannya yuk, PowerPeople.

Solusi Omni-Channel Di Era Pandemi

Belanja dimanapun dan kapanpun, rasa tetap sama

Belanja online atau offline? Sama mudahnya! (Designed by Jcomp / Freepik)

Istilah ‘konsumen adalah raja’ tentunya udah nggak asing lagi kan PowerPeople? Ungkapan tadi seakan menjelaskan bahwa konsumen ingin merasakan kenyamanan ketika berbelanja, baik secara offline maupun online.

Belanja secara offline tentunya membutuhkan effort lebih karena konsumen harus pergi ke tempat tujuan terlebih dahulu sebelum berbelanja. Tapi kemudahan dalam berbelanja online terkadang juga tidak menghadirkan kepuasan yang sama dengan belanja langsung di toko.

Meskipun customer experience saat ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun ke belakang, konsumen masih merasakan perbedaan antara belanja online dan offline. Bahkan, belanja online melalui web-browser, mobile apps, dan mobile browser pun masih terasa sedikit berbeda.

Karena itu, omni-channel hadir dengan menawarkan seamless experience untuk konsumen. Tidak ada batasan antara online dan offline. Toko offline, social media, web-commerce, hingga instant messaging semua terhubung satu sama lain yang tentunya akan memberikan pengalaman terbaik untuk konsumen dalam berbelanja.

Pengiriman Cepat, Ongkir Bersahabat

Belanja online tapi ongkir tetap murah dan pengiriman cepat (Designed by Jcomp / Freepik)

Ada kalanya konsumen butuh barang saat itu juga tapi barang hanya tersedia online. Ketika ingin membeli online, ongkos kirimnya ternyata jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga barang yang ingin dibeli. Pada akhirnya konsumen malah mengurungkan niat untuk berbelanja dan PowerPeople sebagai penjual akan kehilangan kesempatan untuk menghasilkan satu penjualan.

Omni-channel yang menggabungkan saluran penjualan online dan offline bisa menjadi solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tadi. Kenapa begitu? Melalui omni-channel, konsumen bisa langsung mengambil barang yang dibeli di toko terdekat saat itu juga. Belanja online akan terasa seperti belanja offline.

Tak hanya itu, omni-channel juga akan membuat pengiriman barang tidak akan tersentralisasi dari satu tempat. Yang berarti, barang mungkin saja dikirimkan dari hub atau toko cabang yang berlokasi lebih dekat dari tempat konsumen. Pengiriman jadi lebih cepat, ongkos kirim pun tetap bersahabat.

Masa iya PowerPeople nggak tertarik untuk menghadirkan pengalaman terbaik untuk konsumen melalui bisnis kalian? Nah, PowerCommerce.Asia sebagai pionir omni-channel-tech enable sales and supply chain management bisa membawa bisnis kalian berada di level selanjutnya lho, PowerPeople.

It’s time to transform your business experience with PowerCommerce.Asia!