Enseval Luncurkan Platform Omni-Channel Logistik
Siapa sih yang tidak tahu PT. Kalbe Farma? Salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia ini tak pernah berhenti untuk berkembang dan berinovasi mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Pada Kamis (10/10) lalu, salah satu anak perusahaan Kalbe, yakni PT. Enseval Putra Megatrading meluncurkan sebuah platform di bidang transportasi digital yang terfokus pada produk-produk kesehatan, Mostrans.
Platform bernama Mostrans ini menghubungkan ekosistem rantai pasok produk kesehatan (healthcare supply chain eco-system) antara perusahaan transportasi dengan pemilik barang. Mostrans akan mengintegrasikan layanan offline ke online antara perusahaan transportasi dan pemilik barang yang memiliki kebutuhan jasa pengiriman untuk produk kesehatan dengan solusi Omni-Channel.
Enseval luncurkan platform Omni-Channel Logistik - Mostrans
“Enseval sebagai salah satu anak usaha Kalbe yang fokus dalam pelayanan distribusi dan logistik, memiliki jaringan distribusi yang terluas di Indonesia untuk produk kesehatan. Untuk itu, Enseval terus mengembangkan diri membentuk ekosistem rantai pasok digital yang mengintegrasikan setiap pemangku kepentingan untuk menjamin tersedianya produk-produk kesehatan yang berkualitas,” ujar Vidjongtius, President Director PT Kalbe Farma.
Lalu apa saja inovasi yang ditawarkan oleh Mostrans? Melalui aplikasi Mostrans, pemilik barang (shipper) dapat memesan truk secara mudah dan cepat, serta memonitor pengiriman secara real-time. Sementara untuk perusahaan transportasi (transporter), Mostrans dapat membantu utilisasi dan optimalisasi produktivitas, serta memonitor truk secara visual dan real time. Tak hanya itu, aktivitas pengemudi (driver) lebih terjadwal dapat dimonitor dalam aplikasi. Pengemudi juga dapat lebih mudah memilih prioritas pengiriman berdasarkan sistem.
Tentunya tetap ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proses transformasi digital di Enseval ini. Untuk membantu proses transformasi pada grand launching Mostrans yang diselenggarakan di Klub Sport Kelapa Gading ini, Chief Executive Officer PowerGroup.Asia, Hadi Kuncoro dipercaya untuk membawakan materi mengenai proses transformasi digital, khususnya dalam merubah mindset para pelaku terkait.
Beliau mengatakan, kunci utama dalam proses transformasi di era digital saat ini ada pada proses kolaborasi dari pihak-pihak terkait. Industri logistik ini tidak akan pernah berkembang bila semua masih berjalan sendiri-sendiri. Selain itu, ada pula beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam proses transformasi digital Mostrans. Salah satunya terkait dengan edukasi dan penyediaan smartphone untuk driver. Sikap-sikap resisten terhadap perubahan harus bisa disingkirkan guna membantu mempercepat proses adaptasi dan transformasi terhadap teknologi baru.
Saat ini Enseval telah memiliki 48 cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini juga telah bekerja sama dengan 25 pengusaha transportasi darat dengan lebih dari 3.000 truk yang menjadi mitranya. Kehadiran Mostrans akan memberikan landscape baru dunia transportasi dan logistik, khususnya di bidang kesehatan dengan sistem Omni-Channel yang terintegrasi ini.
Wilujeng Sumping, Indonesia Mall Bandung
Kota Bandung memang memiliki pesona yang tak ada habisnya. Sebagai salah satu tujuan destinasi wisata yang ada di tanah air, Bandung tak hanya dikenal sebagai salah satu surga kuliner yang lezat, namun juga menjadi surga bagi kamu yang ingin berbelanja produk fashion dan kerajinan tangan berkualitas. Tak heran setiap akhir pekan atau musim liburan, kota Bandung selalu dipadati oleh para wisatawan.
Indonesia Mall paham betul kalau tidak setiap orang memiliki kesempatan untuk mengunjungi kota Bandung. Alhasil, Indonesia Mall menghadirkan sebuah kabar bahagia untuk kita semua. Udah pada nebak dong kabar bahagia-nya apa? Tak lama lagi, produk-produk kuliner, fashion, dan kerajinan tangan dari para UKM terbaik yang ada di kota Bandung akan segera hadir di Indonesia Mall.
PowerPeople nggak perlu lagi jauh-jauh pergi ke Bandung hanya untuk menikmati kelezatan cuanki, seblak, ataupun batagor. Tak hanya itu, PowerPeople juga bisa belanja produk fashion dan kerajinan tangan dari salah satu kota yang terkenal kreatif dan inovatif ini tanpa harus datang langsung ke kota Bandung. Semua bisa dilakukan hanya dengan mengunjungi Indonesia Mall Official Store di Tokopedia.
Sudah nggak sabar? Kira-kira bakal ada produk apa aja, ya? Tenang dulu, PowerPeople. Setelah melewati proses seleksi dan kurasi, produk-produk UKM Bandung saat ini sedang berada pada persiapan akhir untuk go-online. Pokoknya, pantau terus instagram @powercommerce.asia dan @indonesiamallbri untuk mengetahui kabar terbaru peluncuran produk UKM Bandung di Indonesia Mall. Sambil menunggu, PowerPeople bisa cek produk-produk terbaik dari kota-kota lain di Indonesia Mall Official Store Tokopedia.
Ayo dukung terus produk-produk terbaik karya anak bangsa bersama Indonesia Mall!
Kolaborasi PowerCommerce dan TaniHub untuk Pertanian Indonesia
Siapa yang masih berpikir kalau pertanian itu identik sama orang tua, kuno, nggak menjanjikan? Stigma yang sudah lama tertanam di masyarakat ini perlahan-lahan mulai terpatahkan salah satunya berkat kehadiran dari TaniHub. Perusahaan start-up ini mentransformasikan sektor pertanian menuju perkembangan era digital. Dengan kerjasama Tani Hub dengan Powercommerce untuk membangun pertanian Indonesia.
Berawal dari sebuah mimpi untuk membawa petani Indonesia menikmati hasil kerja keras yang telah mereka lakukan di lahan, pada akhir tahun 2015 TaniHub didirikan. Misi yang dibawa Tani Hub sebenarnya cukup sederhana lho PowerPeople, yaitu memberdayakan petani lokal dengan menyediakan akses pasar dan akses keuangan. Dua masalah yang terdengar sederhana namun masih terus dihadapi oleh para petani di Indonesia hingga saat ini.
TaniHub menghadirkan sebuah marketplace yang menyediakan akses pasar bagi petani. Permasalahan rantai distribusi petani yang selama ini masih sangat bergantung pada tengkulak diharapkan dapat terselesaikan. Apalagi, melalui marketplace TaniHub, pada akhirnya petani dapat langsung terhubung dengan konsumen
Tak hanya itu PowerPeople, Tani Hub juga telah meluncurkan TaniFund, sebuah platform crowd lending online yang memberikan akses permodalan kepada petani. Lalu apa yang membedakan TaniFund dengan platform sejenis? TaniFund menerapkan sistem bagi hasil sehingga mampu meminimalisir risiko kegagalan panen.
Keseriusan TaniHub dalam mengadaptasikan sistem pertanian yang konvensional menuju era digital memang tidak main-main. Mereka menggandeng Vinculum, perusahaan penyedia layanan Omni-Channel asal India untuk menyempurnakan sistem dan teknologi yang ada di TaniHub. Vinculum saat ini menjadi salah satu perusahaan Integrated Resource Planning (IRP) Omni-Channel dengan tingkat pertumbuhan tercepat di dunia. Seperti apa sih bentuk kerjasama TaniHub dan Vinculum?
Kerjasama Tani Hub dan PowerCommerce untuk Pertanian Indonesia
Di Indonesia, PowerCommerce.Asia mendapat kepercayaan untuk menjadi exclusive partner Vinculum. PowerCommerce.Asia berperan sebagai ‘kepanjangan tangan’ dari Vinculum dalam menyediakan end-to-end solution untuk TaniHub. Tak hanya sebatas jasa atau layanan konsultasi, PowerCommerce.Asia juga menawarkan modul atau sistem yang bisa langsung diterapkan dengan menyesuaikan kondisi di TaniHub.
“Ada beberapa modul yang kami siapkan dalam kerjasama dengan TaniHub, yaitu Vin e-retail yang terdiri dari catalog management system (CMS), order management system (OMS) dan warehouse management system (WMS), serta Vin MDM yang juga disebut sebagai flexible multi domain master data management generasi berikutnya,” jelas Anwar Tedjamulja, selaku Chief Operation Officer dari PowerCommerce.Asia
Modul-modul tersebut telah diterapkan di beberapa perusahaan lain, seperti Coco Department Store, Billabong, JNE, hingga Eiger. Untuk Tani Hub, modul-modul tersebut akan diterapkan di semua platform TaniHub, mulai dari website, marketplace, hingga offline store. Nantinya, seluruh sistem yang dimiliki TaniHub, mulai dari katalog produk, pergudangan, pemesanan, hingga toko offline. akan memiliki sistem yang terintegrasi satu sama lain.
Melalui kerjasama ini diharapkan Tani Hub dapat menyempurnakan platform yang saat ini dimiliki dan dapat segera mewujudkan mimpi TaniHub untuk menjadikan petani Indonesia lebih sejahtera.
Masa Depan Cerah Logistik Indonesia
1 Oktober 2019 akan menjadi hari yang bersejarah bagi para pegiat sektor logistik dan supply chain di Indonesia. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) resmi meluncurkan ALI Chapter Millennials. Apasih yang membedakan ALI dan ALI Chapter Millennials? Asosiasi ini akan tetap berada di bawah naungan Asosiasi Logistik Indonesia namun dengan fokus yang berbeda, yakni menyesuaikan dengan spesifikasi dan requirement di masa depan.
“ALI merupakan pencetus dan penyebar virus mengenai supply chain dan logistik. Kehadiran ALI Chapter Millennials akan menjadi pencetus di dunia teknologi”, jelas Mahendra Rianto, Ketua Harian ALI. Beliau menambahkan, Indonesia diciptakan dengan karakteristik yang unik dan berbeda dari negara lain. Ada lebih dari 17.000 pulau yang dikelilingi oleh laut; sehingga tantangan di dalam supply chain dan logistik hanya akan dimengerti oleh kita sendiri. Oleh karena itu, kehadiran ALI Chapter Millennials ini diharapkan dapat menangkap estafet dari cita-cita ALI selama ini. “Mudah-mudahan dengan begitu, bonus demografi tahun 2045 benar-benar bisa kita nikmati. Inilah saatnya. Anak-anak Millennials ini nanti di tahun 2045 mungkin sudah menjadi pemimpin di negara ini,” tambah Mahendra.
Event yang mengusung tema “The Future of Indonesia Logistics” ini menghadirkan beberapa praktisi dan tokoh-tokoh start-up di bidang logistik, mulai dari Johari Zein (Co-Founder JNE), Syed Ali Ridha (COO Janio), Peter Goldworthy (CEO Helpster), hingga Chief Executive Officer PowerCommerce.Asia yang juga menjadi salah satu founder ALI, Hadi Kuncoro.
Masa Depan Logistik Indonesia
Pada kesempatan ini, Hadi Kuncoro memberikan pandangannya mengenai kondisi logistik Indonesia saat ini. Menurut beliau, selama ini sektor logistik, terutama di bidang e-commerce masih sentralistik, semua masih berasal dari Jakarta. Hasilnya, ketika pengiriman ke luar Jawa, biaya kirim bisa jadi lebih mahal daripada harga barangnya. Terus seperti apa ya kira-kira solusinya?
“Salah satu cara terbaik atas permasalahan logistik di Indonesia, yaitu dengan menghubungkan channel online ke offline melalui Omni-Channel”, jelas Hadi Kuncoro. Menurutnya, ketika online dan offline telah terhubung, akan ada impact yang dirasakan oleh daerah-daerah lain. UKM maupun entrepreneur lokal bisa mulai memproduksi atau menyediakan produk sendiri sendiri. Ketika ada konsumen dari luar Jakarta yang memesan sebuah produk; dia bisa langsung mengambil barang pada toko yang ada di daerahnya tanpa harus menunggu pengiriman dari toko pusat. Dengan demikian, akan muncul landscape baru di dunia e-commerce dan logistik, dimana semua tidak lagi berpusat dari Jakarta.
Hadi Kuncoro berharap kehadiran ALI Chapter Millennials ini dapat membawa resolusi-resolusi baru atas permasalahan logistik di Indonesia, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital.“Melalui ALI Chapter Millennials ini, kita ingin memunculkan founder-founder Indonesia untuk membangun start-up di bidang logistik dan supply chain. Tak hanya tentang last mile – first mile, tapi tentang all ecosystem technology di supply chain dan logistik, seperti AR (Augmented Reality) dan AI (Artificial Intelligence)”, tutur Hadi Kuncoro.
Kehadiran ALI Chapter Millenials juga diharapkan dapat meningkatkan interest generasi millennials di bidang logistik dan supply chain, serta memberikan edukasi dan standar pemahaman logistik dan supply chain dari basis teknologi. Launching ALI Chapter Millenials ini hanyalah awal dari perjalanan baru logistik Indonesia. “Ke depannya, akan ada banyak event sesuai minat dan kelas tertentu yang akan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai bidang logistik dan teknologi,” tutup Hadi Kuncoro.
Alasan Untuk Membangun Usaha di Usia Muda
Memiliki usaha sendiri mulai menjadi tren di Indonesia. Selain keuntungan finansial yang didapat, membangun usaha sendiri memiliki banyak manfaat mulai dari pengalaman sampai memperluas networking. Mulai dari bisnis A, kuliner sampai properti. Pelakunya pun berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda sampai lanjut usia.
Walaupun tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai suatu usaha, namun tahukah kamu bahwa orang-orang yang memulai sebuah usaha di usia dini bahkan sejak bangku sekolah memiliki lebih banyak keunggulan.
Berikut 6 hal yang menjadi keunggulan bagi orang-orang yang memulai usahanya di usia muda:
-
Lebih mudah mengambil keputusan
Ketika masih muda, kita belum memiliki tanggungan hidup yang berat seperti keluarga, pasangan maupun anak sehingga tidak perlu khawatir untuk mengambil keputusan. Hal ini menjadi penting karena apapun yang kita lakukan haruslah mempertimbangkan dampaknya pada orang-orang terdekat kita. Oleh karena itu, anak muda cenderung lebih berani mengambil keputusan yang radikal. Manfaatkanlah momen di usia tersebut untuk mengambil keputusan radikal yang positif seperti membangun usaha atau berbisnis.
-
Jam terbang lebih banyak dibandingkan teman yang lain
Memulai usaha di usia muda akan menambah jam terbang atau pengalamanmu. Membangun usaha akan memberikan banyak pelajaran seperti leadership, komunikasi, keuangan dan lain-lain. Ketika orang-orang seusiamu menghabiskan waktunya hanya untuk bersekolah dan bermain, kamu justru menyisihkan waktu untuk membangun bisnis. Ini akan menjadi nilai lebih karena dalam periode yang sama, kamu menguasai lebih banyak hal, kemampuan dan pengalaman dibandingkan teman-temanmu.
-
Lebih banyak energi
Di usia muda, orang cenderung memiliki energi yang eksplosif karena kondisi kesehatan pemuda lebih baik dibandingkan dengan orang yang berusia lanjut. Energi eksplosif tersebut mendukung produktivitas pemuda sehingga bisa bekerja lebih cepat, prima, dan tahan banting. Kamu hanya akan mengalami usia muda sekali seumur hidup, oleh karena itu manfaatkan energi di usia muda untuk mengerjakan hal positif seperti membangun bisnis.
-
Lebih cepat memulai, lebih cepat sukses
Memiliki usaha yang sukses, beromset tinggi atau terkenal membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak mudah. Membangun usaha bisa dibilang adalah proses pembelajaran yang panjang. Kebanyakan pengusaha yang sukses dapat memperoleh kesuksesannya setelah melalui banyak kegagalan. Sehingga bisa dikatakan kegagalan adalah suatu hal yang pasti akan dihadapi para pelaku usaha. Apabila kegagalan terjadi di usia muda, masih banyak waktu untuk memperbaiki kegagalan tersebut. Sehingga memungkinkan usahamu akan sukses di usiamu yang masih tergolong muda.
-
Membangun usaha sama dengan membangun karakter positif
Tahukah kamu, karakter bukan sesuatu yang bisa dibentuk dalam beberapa bulan atau setahun. Karakter terbentuk dari lingkungan dan proses pembelajaran di usia dini. Oleh karena itu, apa yang kita lakukan di usia dini akan sangat mempengaruhi karakter kita saat dewasa. Salah satu cara terbaik untuk membangun karakter positif seperti mandiri, berjiwa pemimpin, disiplin, gigih dan sebagainya yaitu melalui kegiatan wirausaha.
-
Membangun lebih banyak network
Walaupun membangun usaha di usia muda, gausah takut bakal kehilangan waktu bermain. Eitss tapi kalo kamu pengusaha muda, teman mainnya beda loh, antara lain investor, partner usaha dan orang-orang lain yang memiliki visi sama seperti kamu. Berhubungan dengan orang-orang tersebut akan menguntungkan kamu tidak hanya dalam usahamu tapi lebih dari itu. Network tersebut akan berguna saat kamu dewasa, percaya deh kabar baik dan hal-hal baik biasanya akan dibagikan ke orang-orang terdekat kita. Untuk itu jalinlah hubungan baik dengan partner usahamu karena bisa jadi mereka yang akan menolongmu di kesulitan yang akan datang.
PowerCommerce Jadi Mentor di Dompet Dhuafa Innovation Workshop
PowerCommerce.Asia dipercaya untuk menjadi mentor pada acara Dompet Dhuafa Innovation Workshop yang diselenggarakan pada Kamis (9/09) lalu di Panjang Jiwo Resort, Bogor. Innovation Workshop yang berlansung selama dua hari ini diikuti oleh para supervisor (SPV) dari Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga non-profit terbesar di Indonesia bertransformasi menjadi lembaga yang bisa beradaptasi di era digital. Mereka terus mencoba meningkatkan kemampuan berinovasi dari para SPV. Salah satunya dengan menghadirkan PowerCommerce.Asia sebagai mentor.
Innovation Workshop ini dibuka dengan membagi peserta ke dalam enam kelompok. Setiap kelompok diberi satu topik sesuai dengan proses bisnis yang ada di Dompet Dhuafa, yaitu education, customer, offline donation, online donation, empowerment distribution, dan humanity distribution. Pembagian kelompok dilakukan dengan kriteria setiap peserta tidak boleh berada pada kelompok yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
Leadership menjadi topik pertama yang dibahas pada workshop ini. Topik ini dimentori oleh Chief Executive Officer (CEO) PowerCommerce.Asia, Hadi Kuncoro. Sebagai sosok yang berpengalaman, beliau menjadi sosok yang tepat untuk menjadi mentor pada topik leadership. Terlebih, PowerCommerce.Asia memang memiliki spesialisasi pada bidang digital.
Dompet Dhuafa Innovation Workshop
Pada kesempatan ini, Hadi Kuncoro mendorong para peserta untuk merubah pola pikirnya saat ini. Mereka dituntut untuk berpikir sebagai pemimpin dari perusahaan. Sehingga, mereka akan terus mencari solusi yang terbaik sekaligus mencari inovasi-inovasi baru untuk terus mengembangkan diri dan perusahaan.
Hari kedua workshop dilanjutkan dengan pembahasan mengenai topik design thinking oleh Chief Commercial Officer (CCO) PowerCommerce.Asia, Adez Aulia. Beliau menekankan bahwa design thinking menjadi sebuah kerangka yang diperlukan ketika akan melakukan inovasi. Discover menjadi tahapan pertama dalam proses design thinking. Peserta workshop harus mengamati keadaan proses bisnis yang jadi topik kelompoknya masing-masing. Mereka harus memahami kondisi secara riil sehingga dapat merumuskan permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Ketika permasalahan sudah bisa dirumuskan, saatnya mereka mengembangkan ide untuk mencari solusi atas permasalahan yang ditemukan. Ide-ide tersebut kemudian dituangkan ke dalam sebuah model prototype. Prototype ini digunakan untuk menguji konsep atau ide yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk workshop ini, Adez menyarankan untuk menggunakan paper prototyping atau power point prototyping.
Setelah dibekali oleh para mentor, peserta workshop diberikan tugas untuk membuat sebuah prototype design thinking sesuai dengan topik kelompoknya masing-masing. Lalu mereka melakukan proses pitching atau presentasi singkat kepada para mentor mengenai konsep prototype yang masing-masing kelompok tawarkan setelah melakukan proses design thinking.
“Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berinovasi dari para SPV Dompet Dhuafa, khususnya di transformasi digital. Seluruh kelompoknya ternyata menghasilkan prototype berupa sebuah aplikasi.” jelas HDR PowerCommerce.Asia, Azkia.
Dari keenam kelompok yang ada, seluruh kelompok menghasilkan prototype berupa aplikasi untuk menunjang proses bisnis yang ada di Dompet Dhuafa. Hal ini menunjukkan kesiapan dari para peserta untuk berinovasi di bidang digital. Dompet Dhuafa Innovation Workshop ini juga menjadi langkah yang baik dari Dompet Dhuafa untuk terus berkembang mengikuti perkembangan transformasi digital saat ini.
Kesalahan Saat Memulai Bisnis Online
Memulai bisnis online adalah salah satu jenis bisnis yang paling booming beberapa tahun belakangan. Semua serba online, mulai dari memesan ojek melalui Gojek membuka toko online dengan Tokopedia ataupun Bukalapak. Nah sudah saatnya kamu juga bergabung dalam kumpulan anak muda yang membangun bangsa melalui bisnis online. Eits, sebelumnya tetap harus berhati-hati dalam menjalankannya, inilah kesalahan memulai bisnis online yang sering terjadi!
1. Tidak Punya Rencana Memulai Bisnis Online yang Jelas
Kesalahan memulai bisnis online yang sering terjadi paling pertama adalah tidak punya rencana bisnis jelas. Jika ingin memulai bisnis online, setidaknya butuh rencana bisnis yang dapat menggambarkan model bisnis yang ingin ditekuni.
Rencana bisnis harus dapat menjawab: Siapa customer-nya? Apa yang ditawarkan? Bagaimana cara menawarkan produk tersebut? Relasi seperti apa yang ingin dibangun? Darimana sumber pemasukan dan pengeluaran utama? Siapakah partner utama? Apa saja aktivitas-aktivitas yang penting? dan Berapa modal yang dibutuhkan?
2. Terlalu Banyak Fokus, Bukan pada Pekerjaan Utama
Kesalahan memulai bisnis online yang sering terjadi selanjutnya yaitu terlalu banyak fokus yang terbagi. Jika kamu ingin memulai bisnis online, ada banyak hal yang harus dipikirkan. Ada hal-hal yang penting yang harus diputuskan, sepertil nama bisnis dan domain, membuat logo, menentukan visi dan lain sebagainya.
Gunakan energimu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang mendapat prioritas utama. Delegasikan pekerjaan-pekerjaan yang bukan prioritas utama. Contohnya memasang jaringan komputer, memasang internet, menghubungi provider internet dan lain sebagainya.
3. Mengabaikan Arus Kas
Kesalahan dari bisnis online yang sering terjadi berikutnya yakni mengabaikan keuangan: arus kas, kebutuhan modal dan pencatatan keuangan. Pastikan kamu memiliki perhitungan berapa modal yang dibutuhkan dan kapan? Untuk apa modal tersebut? Jangan pernah meremehkan pencatatan keuangan dan mengatur keuangan bisnis.
4. Merendahkan Layanan atau Produk yang Ditawarkan
Kesalahan memulai bisnis online yang sering terjadi selanjutnya yaitu merendahkan layanan atau produk yang tawarkan. Ada beberapa ahli marketing yang mengatakan premuim. Terkadang ada produk-produk yang dapat menerapkan konsep FREE (gratisan). Bisnis online tidak sama dengan bisnis yang serba gratisan. Kamu harus tahu darimana sumber pemasukan. Kalau gratisan terus, bagaimana mendapatkan penghasilan?
Kamu juga bisa memulai bisnis tanpa memerlukan modal loh. Namun, bagaimana caranya? Klik di sini.
Sumber: http://www.saqina.com/15/05/2019/kesalahan-saat-memulai-bisnis-online/
Power Academy Gelar Workshop di SMP Labschool Rawamangun
Power Academy dipercaya untuk menjadi salah satu pengisi workshop pada acara DigiLabs yang diselenggarakan oleh SMP Labschool Rawamangun pada Rabu (21/8). DigiLabs merupakan sebuah acara memiliki tujuan untuk mendorong siswa-siswi SMP Labschool Rawamangun dalam memanfaatkan teknologi digital.
Power Academy Gelar Workshop di SMP Labschool Rawamangun
Workshop ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 9 dari SMP Labschool Rawamangun. Pemberi materi dari Power Academy diwakili oleh Chief Commercial Officer (CCO) Adez Aulia dan mengambil topik mengenai personal branding melalui media sosial.
"Siapa disini yang pakai instagram?” tanya Adez ketika membuka workshop yang langsung disambut acungan tangan dari hampir seluruh siswa yang ada di kelas.
Beliau lalu menjelaskan beberapa manfaat yang bisa didapat ketika melakukan personal branding melalui media sosial. Seperti memperluas pergaulan, potensi bisnis melalui endorsement, hingga promosi acara di sekolah. Ketika ada salah satu siswi yang berbagi pengalaman dengan 12 ribu followers instagram ia miliki, Adez mengingatkan mengenai resiko seperti online bullying sangat mungkin akan mereka dapatkan.
Selanjutnya, Adez berinteraksi tentang hal-hal yang disukai oleh para siswa SMP Labschool Rawamangun. Serta bagaimana hal tersebut bisa mereka manfaatkan untuk menjadi sebuah konten personal branding. Awareness, Interest, Decision, Action (AIDA) menjadi salah satu hal yang coba ditanamkan pada para siswa. Salah satunya ketika mereka akan membuat sebuah event seperti pensi (pentas seni).
“Awareness bisa dibangun dari post di sosmed kalian, selanjutnya dapatkan interest dari personal chat di Line atau WA; dan yang terakhir decision dan action melalui web penjualan tiket seperti eventbrite dan loket,com,” jelas Adez.
Sebagai penutup, Adez memberikan tugas kepada para siswa SMP Labschool Rawamangun untuk membuat sebuah poster acara pensi sekolah dengan menggunakan platform Canva. Para siswa pun diajarkan untuk mencari konten gambar dengan memanfaatkan situs bebas copyright seperti pexels.com.
“Saya lihat hasil desain yang mereka buat ini bagus-bagus, mereka pintar-pintar dan punya kemampuan untuk melakukan personal branding,” jelas Adez. Melalui workshop di SMP Labschool Rawamangun, Adez berharap penggunaan media sosial tidak hanya sebatas untuk bersenang-senang saja. Generasi muda saat ini harus bisa memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif.