Tingkatkan Brand Awareness dengan Visual Marketing

Visual marketing adalah memanfaatkan gambar untuk memperkenalkan brand, produk, dan informasi lain kepada audience. 83% dari kita belajar secara visual, dan artikel yang memuat gambar atau foto didalamnya, dibaca 94% audience. Sederhananya memanfaatkan gambar atau foto bisa menarik minat audience untuk membaca informasi yang kita buat. Nah sebelum kamu mulai membuat gambar untuk content, ini yang perlu kamu perhatikan untuk mendapatkan visual marketing yang kuat:

  • Asli

Agar gambarmu menjadi lebih nyata, content yang kamu pergunakan haruslah sejalan dengan target audience, dan nilai – nilai yang dibawa oleh brandmu. Kamu juga bisa menggunakan content yang dibuat oleh audiencemu seperti melakukan re-post. Hal ini akan membantumu untuk membentuk koneksi antara brand dan audience. Jangan lupa untuk selalu mempelajari respon dari audience terhadap konten yang kamu munculkan.

  • Memberikan dampak emosional

Gambar atau content yang kamu gunakan harus dapat memunculkan sensory impact. Sensory impact dapat berarti respon audience saat melihat content tersebut, apakah memunculkan perasaan bahagia ataukah sedih, atau bahkan emosi lainnya. Audience tentu menginginkan konten yang bisa memunculkan emosi bahagia, terharu, sedih, ataupun marah. Menggunakan gambar dengan high-resolution bisa membantumu untuk menangkap emosi audience.

  • Relevan

Gambar yang kamu gunakan harus relevan dengan audience. Relevan sesuai dengan budaya, kondisi sosial, dan hal – hal yang menarik minat audience. Kamu juga bisa menunjukkan dukunganmu terhadap permasalahan sosial dengan menggunakan gambar yang tepat. Relevansi bisa sangat bergantung dengan trend dan hal – hal terbaru. Jika kamu ingin menggunakan hal yang sedang ngetrend sebagai konten, kamu hanya perlu memastikan bahwa hal tersebut masih sejalan dengan nilai brand dan campaign marketing yang kamu kerjakan.

Sumber: http://www.saqina.com/22/10/2019/tingkatkan-brand-awareness-dengan-visual-marketing/


Kisah Lilik Suprihartini, Dulu Hampir Gulung Tikar Kini Ekspor ke Singapura

Kala itu Lilik Suprihartini, pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Lily pusing bukan kepalang. Bukan tanpa sebab, tidak adanya penjualan produk Lily yang Ia miliki membuat Lilik Suprihartini hampir kehilangan akal untuk melanjutkan usahanya. Saat itu, nasib UKM asal kota Malang ini benar-benar berada di ujung tanduk.

“UKM Lily hampir saja tutup dan berhenti produksi karena sepi order selama hampir 3 bulan,” kenang Lilik Suprihartini.

Tak disangka kisahnya berubah drastis sejak awal perkenalannya dengan Adez Aulia, Chief Marketing Officer (CMO) PowerCommerce.Asia yang juga merupakan bagian dari tim Indonesia Mall. Perkenalan ini menjadi titik balik dari rangkaian kisah kelam yang saat itu dialami UKM  Lily.

“Waktu itu pertama kali dikenalin Indonesia Mall sama Pak Adez melalui whatsapp group. Waktu itu dijelasin permasalahan apa saja yang biasa dihadapi UKM. Disitu juga dikasih gambaran solusi seperti apa saja yang bisa diambil untuk mengatasi masalah-masalah itu”, tambah pemilik UKM yang memproduksi snack abon jamur kriuk ini.

Penjelasan mengenai permasalahan-permasalahan UKM ini sangat dirasakan betul oleh Lilik Suprihartini. Sehingga tanpa perlu berpikir dua kali, akhirnya Ia memutuskan untuk mengikuti kurasi Indonesia Mall pada Januari 2019. Hingga akhirnya UKM Lily berhasil lolos proses kurasi dan bergabung bersama Indonesia Mall.

Ibu Lilik dan snack abon jamur kriuk, Lily yang terus berkembang bersama Indonesia Mall (Dok. PowerCommerce.Asia)

Satu perubahan yang benar-benar Lilik Suprihartini rasakan setelah bergabung bersama Indonesia Mall ada di bagian pemasaran produk. Menurutnya, Indonesia Mall yang memasarkan produk-produk UKM secara online benar-benar membantu para pelaku UKM, termasuk Lily. UKM bisa fokus dalam produksi produk tanpa harus pusing memikirkan pemasaran. Alhasil Lily akhirnya bisa merasakan peningkatan omset yang semakin besar.

“Setelah menjadi anggota Indonesia Mall omset UKM Lily semakin besar. Indonesia Mall seperti dewa penolong bagi UKM Lily,” ujar Lilik Suprihartini.

Berkah yang dirasakan Lily ternyata tak hanya sebatas peningkatan omset saja. Kini, produk-produk UKM Lily telah berhasil menjangkau pasar mancanegara melalui kerjasama Indonesia Mall dengan marketplace asal Singapura, Qoo10.sg. Suatu hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Lily dan para UKM lain.

Nah, PowerPeople yang punya usaha sendiri dan ingin seperti Lily, yuk gabung bersama Indonesia Mall! Caranya mudah kok. Langsung kunjungi link berikut ini ya!


OMG, Selusin Profesi Hadir Di SMP Labschool Rawamangun

Guru kerapkali disebut sebagai pengganti orang tua di sekolah, tapi apa jadinya kalau orang tua yang berperan menjadi guru di sekolah? Inilah yang terjadi pada hari Rabu (22/1) lalu saat kegiatan Orangtua Menjadi Guru (OMG) di SMP Labschool Jakarta.

OMG merupakan kegiatan rutin yang selalu diselenggarakan setiap tahun-nya di SMP Labschool Jakarta. Perwakilan orang tua yang memiliki pekerjaan dari berbagai macam bidang diundang untuk memperkenalkan profesinya kepada siswa SMP Labschool Jakarta. Mulai dari profesi di bidang kedokteran, teknik, kesenian, kewirausahaan, psikologi, kepolisian, hingga bidang digital.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran keseharian dalam pekerjaan, berikut tantangan dan kesulitan yang dihadapi dari pekerjaan tersebut kepada siswa SMP Labschool Rawamangun,“ jelas Dayu, salah satu panitia OMG.

Nah, Chief Marketing Officer (CMO) PowerCommerce.Asia, Adez Aulia menjadi salah satu perwakilan orang tua yang berkesempatan untuk memperkenalkan bidang pekerjaan di dunia digital kepada para siswa SMP Labschool Jakarta.

Berbekal pengalaman menjadi animator dan visual effect, Adez Aulia menampilkan beberapa karya animasi yang pernah beliau buat kepada 43 siswa yang memiliki minat di bidang digital. Para siswa pun menunjukkan antusiasme-nya, terutama ketika mereka mendapat kesempatan untuk mencoba salah satu bentuk teknologi yang ada saat ini, yaitu virtual reality (VR).

“Anak-anak sangat tertarik dengan animasi dan visual effect, beberapa siswa juga telah belajar basic programming dari les robotics,” kata Adez Aulia.

Salah satu siswa SMP Labschool Rawamangun yang sedang mencoba Virtual Reality (Sumber: Instagram @smplabschooljakarta)

Tak hanya di bidang animasi, Adez Aulia juga memberikan gambaran lain dari pekerjaan yang beliau lakukan bidang e-commerce. Mulai dari perkembangan teknologi saat ini, penggunaan media sosial, hingga peran teknologi dalam membangun usaha kecil dan menengah (UKM) seperti apa yang dilakukan oleh Indonesia Mall.

Kehadiran para orang tua di OMG ini memang bukan untuk mengajar dan memberikan materi textbook kepada para siswa. Mereka hanya memberikan gambaran kepada para siswa SMP Labschool Rawamangun tentang seperti apa dunia kerja, termasuk skill apa saja yang diperlukan dari masing-masing bidang. Jadi, para siswa SMP Labschool Rawamangun akan memiliki sedikit gambaran mengenai ingin menjadi apa mereka di masa depan.

“Anak-anak jaman sekarang sudah well-informed, mereka sedikitnya sudah memiliki pemahaman karena sekarang bisa mencari di internet. Saya hanya kasih gambaran berdasarkan pengalaman-pengalaman sebagai animator di industri internasional,” tambah pria yang pernah menjadi senior produser di Infinite Studio Batam ini.

PowerPeople juga ingin beradaptasi dan mendalami perkembangan teknologi digital? PowerAcademy siap memberikan gambaran mengenai tren teknologi digital saat ini dan apa saja yang PowerPeople bisa manfaatkan. Nggak cuma untuk di kantor ataupun komunitas aja, namun juga bisa untuk memperkenalkan ke bibit-bibit muda akan pemanfaatan  teknologi digital sejak dini.

So, let’s scale up the society with PowerAcademy!


Social-Commerce, Saat Media Sosial Tak Lagi Sebatas Media Promosi

Siapa sih yang nggak punya akun media sosial di tahun 2020 ini? Sepertinya banyak juga diantara PowerPeople yang hampir tidak bisa lepas dari yang namanya media sosial. Jadi nggak terlalu berlebihan rasanya kalau kita menyebut media sosial sebagai salah satu 'kebutuhan pokok' masyarakat di era saat ini.

Sebuah laporan yang dibuat NapoleonCat, salah satu perusahaan analis social media marketing yang berbasis di Warsawa, Polandia menunjukkan bahwa pengguna aktif Instagram di Indonesia per November 2019 mencapai 61.610.000. Artinya, 22,6 persen atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia merupakan pengguna Instagram lho, PowerPeople.

Instagram telah menjadi media utama untuk melakukan promosi produk. (Sumber: Instagram @dermatixscarguru)

Tak heran, media sosial, khususnya Instagram telah beralih menjadi media promosi utama yang dimanfaatkan oleh sebuah brand dalam mempromosikan produknya. Tapi hanya sebatas itu. Setelah PowerPeople melihat sebuah produk di Instagram dan tertarik untuk membeli produk itu, ujung-ujungnya PowerPeople terpaksa dialihkan ke media lain untuk melanjutkan transaksi. Bisa menuju website brand bersangkutan atau marketplace tertentu. Betul bukan?

Padahal pada kenyataannya, kunci sukses berjualan online itu sangat mudah, yakni dengan menyediakan purchase journey yang efisien kepada konsumen. Brand harus bisa membuat produknya mudah untuk dibeli dan semua itu dimulai dari tempat konsumen paling aktif dan terlibat, yakni media sosial. Facebook tentunya telah sadar akan hal ini dan telah menghadirkan fitur Facebook Marketplace sejak 2018 lalu. Begitu pula dengan Instagram yang telah merilis fitur Instagram Shopping.

Fitur Instagram Shopping pada Instagram (Sumber: Instagram @eigeradventure)

Walaupun sudah diluncurkan sejak awal tahun 2019 lalu, sejauh ini fitur Instagram Shopping di Indonesia memang masih terbatas hanya untuk beberapa partner tertentu saja. PowerPeople baru bisa menikmati purchase journey langsung dari sebuah akun instagram di sebagian akun brand saja, salah satunya Eiger Indonesia.

Di website Instagram Business, disebutkan bahwa 60% konsumen mengaku menemukan produk baru di Instagram. So, nampaknya tak akan butuh waktu lama sebelum fitur Instagram Shopping dapat dinikmati oleh semua pengguna Instagram.

Tapi, kalau PowerPeople masih belum bisa menggunakan Instagram Shopping, ada fitur lain yang tak kalah powerful, namanya Linkedin.Bio. Fitur yang dihadirkan oleh pihak ketiga bernama Later ini, menghadirkan halaman lain yang sama persis dengan instagram brand-mu namun dengan clickable post, sebuah fitur yang selama ini tidak dimiliki Instagram.

Halaman Linkin.Bio yang serupa dengan halaman Instagram (Sumber: Instagram dan Linkin.Bio @hypebeast)

Hadirnya fitur linkin.bio ini bisa PowerPeople manfaatkan untuk beberapa keperluan, seperti link ke website, artikel, atau menjadikan post di Instagram-mu shoppable dengan mengalihkan ke tempat dimana produk kalian dijual. Yang paling penting, fitur ini bisa kalian nikmati secara gratis dengan mendaftar di website Later.com.

Nah, kalau PowerPeople penasaran sama social commerce atau tren e-commerce lainnya, pantengin terus yuk Instagram @powercommerce.asia atau langsung cari tau lebih jauh cara #EmpoweringYourBrand disini.


UKM Indonesia Siap Kirim Produk ke Rusia

Awali Tahun 2020, PowerCommerce.Asia Buka Peluang Kirim Produk UKM Ke Rusia

Di awal tahun 2020 ini, PowerCommerce.Asia kembali membuka jalan untuk membawa produk-produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia go-global, di mulai dengan Rusia. Pada Kamis (16/1) kemarin, PowerCommerce.Asia menjadi bagian dalam rapat terbatas yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia di Moskow, Wahid Supriyadi ini membahas mengenai persiapan Indonesia dalam menghadapi The 12th International Economic Summit “Russia – Islamic World: Kazan Summit 2020” yang rencananya akan diselenggarakan bulan Juni mendatang.

CCO Andik Duana Putra dan CMO Adez Aulio berfoto bersama Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi dan perwakilan Indonesia-Russia Economy Council, Ruslan Israpil (Dok: Powercommerce.Asia)

Chief Comercial Officer (CCO) Andik Duana Putra dan Chief Marketing Officer (CMO) Adez Aulia menjadi perwakilan PowerCommerce.Asia pada rapat yang tak hanya dihadiri oleh beberapa perusahaan multinasional. Seperti Kapal Api dan Mayora, namun juga beberapa UKM dan pelaku di sektor logistik.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi membuka forum dengan menampilkan video partisipasi Indonesia pada Kazan Summit 2019 lalu. “Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Rusia ini rumah bagi 24 juta umat Muslim. Jadi pasar produk Halal di sana sangat besar. Produk-produk UKM yang dipamerkan juga hampir semua nyaris habis,” jelas Wahid Supriyadi.

Perwakilan Indonesia-Russia Economy Council, Ruslan Israpil menambahkan bahwa tak hanya halal market saja, tapi permintaan terhadap produk UKM Indonesia di Rusia sangatlah besar. “Tak hanya brand besar, orang Rusia juga mencari produk UKM yang kualitasnya bagus, saat ini belum ada wadah yang menaungi produk-produk UKM padahal pasarnya sangat besar” jelas pria asal Rusia yang juga merupakan founder dari Malaysian-Russian Business Association (Malruba) ini.

CCO PowerCommerce.Asia, Andik Duana Putra berbincang dengan Perwakilan Indonesia-Russia Economy Council, Ruslan Israpil. (Dok: Powercommerce.Asia)

Rusia Siap Terima Produk UKM Indonesia

Kehadiran PowerCommerce.Asia di forum ini tak hanya sebagai UKM aggregator saja. Namun juga menawarkan sebuah mesin yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk membawa produk-produk UKM Indonesia go global secara berkelanjutan melalui jalur e-commerce. Mesin ini merupakan bentuk representasi dari omni-channel solution yang menjadi keunggulan PowerCommerce.Asia.

“Kami memiliki sebuah mesin virtual reseller yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga Indonesia yang tinggal di Rusia untuk menjual produk-produk UKM kita disana,” jelas CCO PowerCommerce.Asia, Andik Duana Putra

Beliau menambahkan, Indonesia memiliki banyak sekali warga negara yang tinggal di luar negeri. Jika ada 1 juta warga Indonesia disana dan mampu menjual 10.000 produk UKM Indonesia; maka ada akan ada banyak sekali produk UKM Indonesia yang akan dikirim ke Rusia.

“Namun fulfillment kesana masih terlalu mahal. Maka dari itu melalui forum ini diharapkan bisa menghadirkan kerjasama dengan hub-hub yang ada di Rusia,” tambah Andik Duana Putra.

So, PowerPeople mari kita doakan semoga semua bisa berjalan dengan lancar. Agar produk-produk UKM Indonesia bisa segera meluncur menuju pasar Rusia. [PCA/Fahri]


Penjual yang Andal

Kemasan Cantik Agar Pelanggan Tertarik

Kemasan bukan hanya sekedar kotak atau plastic pembungkus biasa. Kemasan adalah penghubung brand Anda dengan pelanggan. Ketika pelanggan akan membeli barang anda, mereka akan secara otomatis melihat bagaimana anda mengemas barang tersebut.

Kemasan bisa memberikan kesan tambahan bagi sebuah produk. Bagi pelanggan yang pertama kali membeli barang, kemasan bisa memberikan kesan yang mendalam apalagi jika kemasan dibuat dengan sangat baik dengan memperhatikan value dari produk.

Semakin anda memperbaiki dan memperindah kemasan, maka semakin besar peluang bagi pelanggan untuk merasa senang saat menerima produk anda. Berikut tips memilih kemasan produk yang baik

  • Sesuaikan dengan brand dan value produk anda

Anda bisa melakukan mix match warna, logo, dan informasi yang ada dikemasan dengan identitas brand dan value produk anda. Ingatlah, kemasan adalah hal pertama yang dilihat oleh pelanggan. Sehingga anda perlu dengan cermat mengkomunikasikannya dengan brand dan value produk anda.

  • Lakukan uji coba

Sebelum memutuskan kemasan yang akan anda pergunakan, lakukan uji coba terhadap bahan, bentuk, dan ketahanan kemasan. Saat mencobanya, pastikan anda memikirkan bagaimana pelanggan ketika menerima produk anda. Hal ini memudahkan anda memilih kemasan seperti apa yang anda inginkan untuk produk anda.

  • Design kemasan dengan menarik

Pemilihan design yang menarik, juga menjadi kunci penting bagi sebuah kemasan. Anda bisa meletakkan slogan atau kata motivasi untuk pelanggan. Memberikan thank-you note kepada pelanggan, juga bisa dilakukan agar pelanggan merasa mendapatkan apresiasi dari produk anda.

 

Sumber: http://www.saqina.com/10/10/2019/kemasan-cantik-agar-pelanggan-tertarik/


Tren Digital Marketing

Siap Untuk 2020? Intip Dulu Yuk Digital Marketing Trends Yang Bakal Hits di Tahun Ini

Berbicara tentang pergantian tahun, pastinya akan diikuti juga dengan perubahan-perubahan tren digital marketing yang ada. Apa yang menjadi tren di tahun sebelumnya, bisa jadi telah menjadi sesuatu yang ‘jadul’ untuk tahun berikutnya. Apalagi untuk hal-hal yang berhubungan dengan teknologi digital, dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat.

Kira-kira apa aja ya yang bakal jadi tren digital marketing di tahun 2020 ini?

Here we go, PowerPeople!

Shopable Posts (Social Commerce)

Fitur Instagram Shopping

Media sosial memang menjadi salah satu media promosi yang paling efektif. Dikutip dari globalwebindex.com, 54% konsumen menggunakan media sosial untuk melakukan riset sebelum membeli sebuah produk. Tapi ya hanya sebatas itu. Proses transaksi akan dilanjutkan ke platform lain, seperti website brand atau marketplace.

Namun tren di tahun depan setidaknya akan sedikit mengalami perubahan. Sehabis PowerPeople melihat-lihat produk di platform media sosial seperti Instagram, transaksi bisa kamu lakukan langsung disana. Tidak perlu berpindah-pindah platform lagi, semua terintegrasi melalui media sosial dengan Social Commerce.

Selain itu, ada platform lain yang bisa PowerPeople manfaatkan untuk membuat shopable post, seperti Linkin.Bio. PowerPeople pasti kerap merasakan kesulitan ketika menampilkan sebuah link di postingan Instagram karena link tersebut tidak click-able. Nah, Linkin.Bio menghadirkan fitur click-able post yang membuat PowerPeople bisa langsung mengarahkan konsumen ke web e-commerce atau semacamnya untuk langsung berjualan.

Micro-influencers

Micro-influencer

Influencer marketing memang telah menjadi sebuah tren yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini. Influencer besar media sosial telah menjadi sebuah komoditi yang diincar oleh banyak brand, terutama brand-brand besar.  Hal berbeda terjadi dengan bisnis berskala kecil dan menengah yang memilih untuk bekerja sama dengan micro-influencers.

Micro-influencers mengacu pada influencer ber-skala kecil dan menengah, cukup populer untuk menjadi influencer, memiliki interaksi yang intens dengan followers-nya dan tidak memiliki terlalu banyak brand yang mereka promosikan. Selain tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, engagement rate yang tinggi menjadi salah satu alasan mengapa micro-influencers akan sangat dibutuhkan di tahun 2020 mendatang.

User-Generated Content (UGC)

Konsumen yang membagikan konten UGC

Dikutip dari Convince and Convert, 85 persen konsumen menganggap user generated content memiliki pengaruh yang jauh lebih besar daripada konten yang dibuat sendiri oleh sebuah brand. Tapi, apa itu user generated content?

User generated content atau UGC merupakan sebuah konten yang dibuat secara ‘sukarela’ oleh konsumen dari sebuah brand. Dengan kata lain, konsumen tersebutlah yang berperan untuk mempromosikan sebuah brand, bukan brand yang mempromosikan dirinya sendiri. Konten UGC bisa berupa konten apapun, mulai dari blog pribadi, halawan web, postingan media sosial, hingga testimonial

Jadi bagaimana cara memanfaatkan UGC ini? PowerPeople perlu mengetahui apa yang konsumen biasa bagikan di media sosial-nya lalu manfaatkan agar mereka membagikan konten UGC.

Short-Form Video

@willsmith

Dikutip dari Forbes, 91% konsumen saat ini lebih suka konten interaktif atau visual, seperti video, dibandingkan konten media statis. Selain itu, sebuah survey tren yang dilakukan oleh Mondo terhadap 1.000 pelaku industri kreatif dan digital marketing menyebutkan sebanyak 76% responden menjadikan video marketing sebagai prioritas utama mereka untuk 2020.

Konten video sejauh ini memang merupakan konten paling populer yang diinginkan konsumen untuk mengetahui detail dari sebuah produk. Tak melulu harus dari Youtube, PowerPeople juga bisa memanfaatkan konten video untuk halaman Facebook, Instagram, LinkedIn, bahkan hingga video TikTok. Kenapa TikTok?

What works on Instagram and Snapchat can also work on TikTok”. Ya, pernyataan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa TikTok akan populer di tahun ini. Terlebih TikTok mampu meningkatkan engagement dengan kontennya yang menarik, segar dan menghibur serta tidak terlalu fokus pada hard-selling produk.

Keempat tren digital marketing di atas bakal jadi gambaran buat PowerPeople menghadapi tahun 2020. Udah siap belum buat 2020? Tren mana aja nih yang udah kalian coba?[/F]


Find The Best Way to Run Your Business

The needs of a business will continue to change along with the times. What was the key in the past, might not be going well at present. So we are constantly looking for new and better ways to provide solutions for your business. We always develop new capabilities, new technologies, learn new trends, and even improve our resource capabilities.

PowerCommerce.Asia is ready to help at various levels of the organization, either as an advisor to top management or to direct trainers for front-line employees. We partner with clients to work directly with them for the long term, to help them develop their skills, and offer new technologies. Our PowerConsultant and PowerAcademy services are shown as the picture below

Academy & Consulting
PowerConsulting and PowerAcademy Services

PowerCommerce.Asia presents various types of training to improve the quality of human resources. We provide training in the form of inhouse training, public classes, and web-based seminars. We also offer educational services on requests, such as hackathon events, startup and factory tours, and the application of Virtual Reality technology.

Whatever the challenges, PowerCommerce.Asia is committed to providing the best and long-lasting solutions. We help clients to grow faster and become the leader from their competitors.

Find out about our services