Jurus Jitu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Tangkal Virus Corona
Penyebaran virus corona atau covid-19 menyebar di 117 negara, termasuk Indonesia. Bahkan di Indonesia,78 dari 893 pasien positif corona dinyatakan meninggal dunia. Meski pemerintah mengumumkan kabar tersebut, namun semua lapisan masyarakat diharapkan tak khawatir berlebihan. Itu karena pemerintah menyarankan untuk menggunakan masker ketika flu dan batuk serta tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengikuti protokol.
ak hanya itu saja, pemerintah bahkan menyediakan hand sanitizer serta melakukan pengecekan suhu tubuh di ruang public. Ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona di Tanah Air.
Akan tetapi upaya sosialisasi tak maksimal, jika kita enggak melakukan pencegahan itu. Namun ternyata, selain melakukan langkah pencegahan penyebaran itu, ada yang perlindungan yang paling ampuh untuk melawan virus corona.
Lawan Corona dengan Imun
Adalah menjaga imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Hal itu ditegaskan pula oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Terawan meminta publik agar tidak panik soal virus corona. Sebab jika itu terjadi imunitas akan menurun.
"Kalau panic attack itu yang paling menghancurkan imunitas kita, jangan sampai paranoid, takut semua menurunkan imunitas kita, dan itu berbahaya," tegas Terawan.
Faktanya imun dalam tubuh manusia itu sendirilah yang mampu melawan virus corona. Hal yang sama juga diungkapkan oleh dr Iris Rengganis, Sp.PD-KAI. dr Iris mengatakan bahwa tubuh memiliki sistem imun atau pertahanan sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman dari masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Sistem imun memang menjadi pelindung vital bagi tubuh untuk dapat melawan penyakit, termasuk virus corona. Sistem imun pun dapat ditingkatkan dengan mengatur daya tahan tubuh menggunakan minuman herbal alias jamu dari Mustika Ratu.
Ya, Mustika Ratu menghadirkan produk jamu yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, seperti Temulawak. Manfaatnya dapat menjaga kesehatan hati, untuk detoksifikasi racun dalam tubuh.
Kencur, mengatasi pegal-pegal dan kelelahan. Jadi ketika kita mengonsumsi minuman berbahan dasar kencur ini, badan jadi fit setiap hari.
Kunyit yang mengandung antiseptik dan antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin c dan magnesium juga dapat memperkuat sistem imun yang ada di produk Mustika Ratu Jahe.
Termasuk kandungan Cinnamaldehyde pada kayu manis syang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Ada juga varian lain, yaitu jahe merah dari Mustika Ratu yang dapat tingkatkan daya tahan tubuh serta mengobati flu dan radang tenggorokan.
Efektif Bunuh Virus dan Bakteri
Selain masker, salah satu upaya pencegahan dan penyebaran virus corona yang dianjurkan pakar kesehatan adalah rutin menggunakan hand sanitizer. Namun yang harus dipahami adalah hand sanitizer seperti apa yang ampuh dan efektif membunuh virus dan bakteri?
Ahli mikrobiologi Fera Ibrahim dari RS Universitas Indonesia (RSUI) Depok menjelaskan bahwa penggunaan alkohol yang tepat untuk membasmi virus adalah 70%.
Virus corona itu sensitif terhadap panas dan efektif diinaktifkan (tidak aktif) oleh pelarut likuid, seperti alkohol 70%. Penggunaan alkohol 70% aman digunakan untuk kulit," jelas Fera. Dari penjelasan tersebut, artinya kita dapat menggunakan Zaitun Hand Gel dari Mustika Ratu yang efektif membunuh virus dan bakteri.
Zaitun Hand Gel aman digunakan karena terbuat dari bahan-bahan alami, seperti Olive Oil dan Aloe Vera yang melembabkan serta melembutkan tangan. Hand gel ini juga mengandung Alkohol 70% dan Tea Tree Oil yang berfungsi sebagai antiseptik. Aroma Aloe Vera yang menenangkan. Diperkaya dengan Eucalyptus Globulus Oil serta Witch Hazel yang dapat membantu menenangkan kulit.
Nah, varian produk herbal dari Mustika Ratu bisa kamu temukan di mustikaratuonline.com.
Sebagai wujud konsistensi dalam hal kepedulian sosial terutama di bidang kesehatan, Mustika Ratu menyisihkan 2,5% dari hasil penjualan Hand Gel tersebut, untuk disumbangkan kepada panti asuhan dan kaum dhuafa.
Tetap Produktif Meski #DiRumahAja
World Health Organization (WHO) telah menetapkan virus Corona (COVID-19) sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Penyakit ini telah melewati fase wabah dan epidemi. Pemerintah Indonesia juga telah mengimbau masyarakat untuk social-distancing dan berdiam diri selama 14 hari di rumah sebagai bentuk pencegahan terhadap penyebaran virus Corona.
Langkah tersebut menjadi sangat penting untuk menekan penyebaran virus Corona. Seperti yang PowerPeople tahu, virus Corona memiliki masa inkubasi selama 14 hari. Lalu, apakah dengan di rumah aja selama 14 hari, aktivitas kita bakal terganggu dan cara bisa produktif bagaimana?
1.Tetap Bisa #WorkFromHome
Di era teknologi dan digital seperti saat ini, hampir semua kegiatan bisa PowerPeople lakukan secara online. Ada banyak sekali platform yang bisa kalian gunakan, Google Docs salah satunya.
Google Docs terdiri dari beberapa aplikasi office yang biasa kita gunakan, seperti documents, slides, hingga sheets. Kelebihannya, PowerPeople bisa mengakses dokumen tersebut secara online, sehingga rekan kerja-mu tetap bisa mengakses dokumen tersebut walau bera di rumah masing-masing.
Platform video-conference semacam Zoom atau Skype juga bisa PowerPeople gunakan untuk bertatap muka dan mendiskusikan pekerjaan yang sedang dilakukan. Ohiya, jangan lupa untuk memantau setiap pekerjaan di tim kalian dengan platform project management seperti Asana. Jadi masih mau beralasan nggak bisa kerja dari rumah?
2. Improve Your Skills with Online Course
Berdiam diri di rumah, bukan berarti PowerPeople malah berleyeh-leyeh seharian. Mending tingkatkan skill yuk. Ada banyak pilihan online course yang menawarkan course secara cuma-cuma selama masa isolasi dari virus Corona ini.
Tempo Institute salah satunya. Tempo menawarkan kelas gratis untuk pembelajaran jarak jauh selama situasi waspada COVID-19 dan masa social-distancing. PowerPeople bisa mengakses kelas online tersebut di tempo-institute.org/kelastanpabatas.
Tak cuma dari dalam negeri, Ivy League juga menawarkan online course secara cuma-cuma. Bahkan, kelas yang bakal PowerPeople dapatkan berasal dari berbagai macam universitas ternama di dunia, seperti Columbia University, Cornell University, Harvard University, hingga Yale University.
So, daripada bermalas-malasan mending tingkatin skill kan, PowerPeople? Kalian bakal punya skill baru untuk semakin bersaing setelah pandemi ini berakhir.
3. Belanja Kebutuhan Sehari-Hari Melalui Aplikasi
Pandemi ini memang membuat kita terpaksa berdiam diri di rumah. Tapi, PowerPeople tak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. E-commerce telah berkembang dengan sangat pesat dan kini mampu menyediakan berbagai macam kebutuhan kita secara online.
Ada banyak platform e-commerce yang bisa kalian manfaatkan, seperti TaniHub yang menyediakan berbagai macam sayuran, buah-buahan, hingga beras. PowerPeople juga bisa berbelanja kebutuhan yang biasa kalian beli di supermarket melalui e-commerce.
Satu hal yang perlu kalian ingat, jangan belanja di sembarang tempat ya. Di tengah panic buying yang melanda masyarakat, ada banyak pihak yang mencoba menaikkan harga untuk mencari keuntungan, seperti yang terjadi pada harga masker dan hand sanitizer. Jadi, akan lebih aman kalau PowerPeople berbelanja di official store yang memang dimiliki langsung oleh brand.
So, mari kita tetap tenang dan produktif di tengah pandemi corona ini. Jangan lupa selalu menjaga pola hidup dan kebersihan diri. Semoga penyebaran virus Corona dapat segera diantisipasi dan kita dapat beraktivitas seperti sedia kala. Stay safe, PowerPeople![/F]
Kepemimpinan di Masa Virus Corona
Semalam mencoba step back merenung dan menganalisa terkait perubahan situasi, baik mikro maupun makro dalam perekonomian nasional dan dunia setelah wabah virus Corona menyerang dan belakangan semakin masif di Indonesia.
Ada dampak psikologis yang semakin hari semakin ‘parno’ ketika menemukan orang yang ada di dekat kita terpapar gejala flu, demam, atau batuk. Dimana tanpa tersadar, mata dan dahi kita melotot dan mengerut serta reflex menjauh. Ada juga keadaan dimana kita dihinggapi kepanikan ketika mendapat laporan anak terkena demam.
Hampir semua pelaku bisnis saat ini sedang melakukan analisa mendalam dan mendiskusikan lebih lanjut strategi apa yang akan diambil dalam kondisi perubahan perekonomian. Apalagi BNPB baru saja mengumumkan perpanjangan kondisi darurat hingga 29 Mei 2020 yang artinya akan terjadi perubahan besar dalam pola perilaku konsumsi di Indonesia! Ya…. Mudik Lebaran!
Bagaimana para pelaku bisnis menyikapi perubahan kepemimpinan di masa virus Corona yang sangat mendadak ini?
Saya coba jabarkan hasil diskusi dan pemikiran renungan semalam.
Kita Menghadapi 3 kondisi yang berubah sangat cepat, yakni:
- Lingkungan bisnis memburuk dengan sangat cepat dan dalam jangka pendek (Harapannya). Banyak keputusan investasi, pembelian B2B, stocking supply yang sangat terbatas dan perubahan nilai (valuasi) dari nilai uang dan aset.
- Tingkat aktivitas dan produktivitas yang akan menjadi sangat lebih rendah karena pembatasan pergerakan manusia dan barang.
- Kondisi yang memburuk ini akan menciptakan peluang dalam mengambil short-term profit bagi perusahaan sektor layanan fisik dan teknologi. Jadi pikirkan bagaimana segera kita harus memikirkan model bisnis jangka panjang.
Kondisi perubahan yang sangat cepat ini menuntut para pemimpin bisnis untuk dapat bergerak dan cepat bereaksi. Perlu diingat bahwa pada saat yang sama beberapa hal akan memberikan peluang dan bagi mereka yang dapat melalui krisis ini. Bahkan, secara bersamaan akan dapat mempersiapkan bisnis jangka panjangnya setelah melewati krisis ini.
Apa yang harus kami lakukan sebagai pemilik bisnis?
-
Jaga cash
Cash is The King dalam kondisi saat seperti ini. Pastikan untuk segera menagih tagihan yang belum cair menjadi cash dan memangkas semua pengeluaran bisnis yang tidak penting. Pemasaran merupakan hal yang jelas, serta menunda perekrutan baru dan proyek-proyek yang tidak prioritas dan esensial.
-
Jaga biaya tetap efisien
Segera tunjuk cost controller officer untuk menghilangkan biaya ‘sampah’, seperti biaya sewa, pembayaran pinjaman, upah, dan lainnya. Oleh karenanya beberapa kreativitas, keterampilan negosiasi, dan empati diperlukan. Kondisi win-win, win-draw, atau survival mode, segera lakukan diskusi terbuka dengan seluruh stakeholder termasuk supplier.
-
Tingkatkan kreativitas dan inovasi untuk memperbesar peluang
Top Line Revenue. Lakukan pembaharuan commercial contract offering dari fix ke variabel, dari short term ke long term, atau lakukan discounting untuk mengambil tambahan ceruk pasar. Tambahkan juga channel penjualan ke e-commerce atau online karena pergerakan manusia dibatasi.
Bahkan, kita bisa bangun channel baru melalui sharing welfare atau bagi-bagi rejeki dengan membangun reseller platform. Kenapa? Karena akan banyak masyarakat yang akan mencari income tambahan selama berada di rumah hanya dengan memanfaatkan smartphone-nya.
Jangan lupa untuk optimalisasikan big data pelanggan anda yang selama ini tidak dimanfaatkan. Kami percaya dengan beberapa kreativitas dan inisiatif akan selalu ada peluang-peluang pendapatan yang akan kita temukan.
-
Manfaatkan kondisi sekarang untuk memperkuat rencana jangka panjang bisnis kita
Jika melihat kenyataan mengenai begitu banyaknya berita buruk sekarang-sekarang ini, maka kesempatan ini harus segera dibalikkan menjadi kesempatan dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Kami akan memfokuskan lebih banyak sumber daya pada pengembangan produk. Kami pikir ini saatnya untuk mengembangkan sebuah produk. Mungkin tidak mudah untuk menjualnya sekarang, namun pengembang pemasaran dan bisnis akan membantu dalam memperbaiki produk-produk layanan kami dalam beberapa bulan mendatang.
Kami juga akan memastikan produk tersebut akan jauh lebih baik dari sebelumnya begitu pasar kembali normal. Kesempatan ini juga akan membantu kami dalam mempertahankan orang-orang terbaik yang pasti akan kami butuhkan di masa depan.
-
Pimpin tim secara langsung dan hadirlah di dalam mereka.
Dalam kepemimpinan di masa krisis seperti ini, sudah saatnya walk the walk dan bukan lagi walk the talk. Saat ini merupakan waktu yang buruk untuk bisnis dan pekerjaan, bisa dipastikan semua karyawan akan selalu diliputi rasa was-was dalam bekerja.
Seorang pemimpin harus mengambil aksi untuk memastikan mereka aman. Berikan kejelasan, jujurlah pada situasi dan pilihan, serta cobalah untuk membuat kesepakatan tentang perubahan kontrak jika diperlukan.
Dalam kondisi seperti ini, pemimpin harus menjadi pimpinan, mentor, dan sahabat karena semua pemimpin bisnis tidak bisa merubah situasi krisis ini. Namun seorang pemimpin harus bisa menciptakan kenyamanan dan meredam stres bagi seluruh karyawan yang timbul dari kondisi ini.
-
Tetap memotivasi, menjaga kesehatan, dan terus berdoa
Tak ada yang dapat terhindar dari kondisi krisis ini. Tekanan akan semakin berat dari hari ke hari hingga kita melewati masa krisis ini. Sediakan waktu untuk tetap menjaga pikiran dan bangun mindset positif dengan menjaga kebugaran dan relaksasi. Tak lupa untuk selalu mengembalikannya kepada Sang Pemilik Universe dengan berdoa dan terus beramal. Jaga hati dan latih terus untuk selalu berempati.
Salam with Love HK
Kolaborasi PowerCommerce.Asia dan SAP Express untuk Perkuat Bisnis e-Commerce dan Logistik
Pergeseran pola belanja masyarakat dari offline ke online menjadikan industri e-commerce sebagai hal yang menjanjikan di masa depan. Atas dasar inilah PowerCommerce.Asia kembali menjalin kolaborasi, kali ini dengan SAP Express, perusahaan kurir ekspres dan logistik di Indonesia.
Kegiatan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PowerCommerce.Asia dan PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) diselenggarakan pada Kamis (12/3/2020) di Bale Bengong, Jakarta Timur.
SAP Express Perkuat Bisnis e-Commerce dan Logistik di Indonesia
"SAP telah menjalin kerja sama dengan PowerCommerce dalam rangka untuk membesarkan market yang ada, khususnya di courier service maupun fulfillment," kata Presiden Direktur SAP Express Budiyanto Darmastono dalam sambutannya.
Perusahaan SAP Express merupakan perusahaan terkemuka bergerak di bidang kurir ekspres dan logistik di Indonesia. Perusahaan yang memiliki tagline #JagonyaCOD ini memiliki jaringan pengiriman dan cash on delivery yang menjangkau hampir seluruh pelosok di Indonesia. Sebagai pionir perusahaan logistik berbasis android; SAP juga mencatatkan diri menjadi perusahaan pertama dalam industri kurir dan logistik di Indonesia yang telah menjadi perusahaan publik. Latar belakang inilah yang menjadikan kolaborasi ini menjadi salah satu kolaborasi yang patut PowerPeople nantikan.
Seperti yang PowerPeople tahu, PowerCommerce.Asia merupakan pionir omni-channel dan digital technology suppy chain management di Indonesia. Teknologi omni-channel platform yang dimiliki PowerCommerce.Asia akan didukung penuh. Terdiri dari sektor cross-border, fulfilment, dan last mile delivery berkat jaringan yang dimiliki oleh SAP Express.
Saat ini PowerCommerce.Asia memiliki prioritas dalam mengembangkan brand lokal dan usaha kecil menengah (UKM) untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri hingga menembus di pasar global. SAP Express akan membantu proses pengiriman barang ekspor dari warehouse fulfilment dan pengerjaan custom clearance ekspor. Seluruh cabang dan sub cabang SAP yang tersebar di seluruh Indonesia juga akan berperan sebagai hub dan warehouse fulfilment. Hal ini selaras dengan apa yang ingin dicapai oleh PowerCommerce.Asia melalui omni-channel platform
"PowerCommerce membangun sebuah misi ingin mendesentralisasikan logistik. Sehingga dengan ini bisnis e-commerce dalam negeri bertumbuh dengan sangat cepat tanpa ada diskriminasi harga," ucap Chief Executive Office (CEO) PowerCommerce.Asia, Hadi Kuncoro.
Kolaborasi strategis ini akan membawa benefit yang signifikan pada kedua perusahaan. Kemudian, juga diyakini akan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan bisnis PowerCommerce.Asia dan SAP Express.
Ketika Kita Dipaksa "Lebih" Digital
Penyebaran virus Corona (COVID-19), dan pemberlakuan lockdown (pembatasan pergerakan manusia, barang, dan uang) mempercepat penggunaan teknologi serta platform digital yang belum banyak digunakan oleh seluruh masyarakat dunia. Saat konsumen terkunci, jutaan orang dipaksa untuk bekerja dan beraktivitas dari rumah, maka solusinya adalah digital dan teknologi. Apa saja perubahan perilaku belanja e-commerce itu?
Dengan adanya pemberlakuan lockdown; secara tidak langsung manusia diharuskan mencari solusi dengan bantuan teknologi untuk membantu tugas sehari-hari, seperti berbelanja atau bekerja dari rumah.
Tidak semua orang tidak terbiasa untuk berbelanja secara online. Sebagian orang mungkin baru pertama kali berbelanja bahan makanan atau obat-obatan secara online; tapi bagi pihak yang lain ini mungkin berarti bakal ada peningkatan penggunaan platform online atau penambahan teknologi, alat, dan perangkat lunak yang baru dalam mendukung aktivitas jarak jauh, seperti penggunaan Google Conference, Hangouts, Skype, Zoom dan lain-lain.
Awalnya masyarakat hanya menggunakan teknologi untuk mencari informasi dan berita seputar isu virus corona. Tapi ternyata hal ini menjadi jembatan atau katalis percepatan dari adopsi penggunaan digital dan teknologi secara lebih luas; termasuk cara menggunakan dan perubahan perilaku belanja e-commerce atau media online .
1. Peningkatan Belanja Online ke seluruh kategori produk.
Secara umum, transaksi belanja online baik di marketplace e-commerce; atau website commerce hingga social media commerce dan reseller platform di PowerCommerce.Asia mengalami peningkatan hingga berpuluh-puluh kali lipat sejak Februari; dan melonjak luar biasa pada saat Presiden mengumumkan pasien pertama virus corona di tanggal 4 Maret 2020.
Pada awalnya adopsi penggunaan e-commerce ini memang dimulai dari produk kategori tersier. Produk seperti fashion, elektronik, perjalanan, dan hiburan menjadi produk yang biasa dibeli konsumen melalui bidang ritel e-commerce, kemudian diikuti oleh kategori kecantikan dan perawatan pribadi.
Namun semenjak merebaknya wabah virus Corona; penjualan produk melalui e-commerce berubah menjadi ke produk kategori perlindungan diri, healthcare, produk sanitasi, hingga bahan makanan. Setelah kebijakan lockdown dan pembatasan berkumpul orang, termasuk dalam ibadah, produk-produk terkait perlengkapan ibadah menjadi meningkat tajam. Produk seperti sajadah; baik yang normal atau sajadah untuk travel, mukena untuk travel, hingga disinfectant untuk ruangan ibadah dan masjid menjadi beberapa contoh yang penjualannya mengalami peningkatan.
Dalam pertumbuhan mendadak berdasarkan kategori produk terbagi menjadi 4 kelompok :
- Kategori terkait dengan kesehatan dan perlindungan diri: Baik itu asuransi, produk suplemen imunitas daya tahan tubuh, hingga produk perlindungan diri sanitasi, seperti hand sanitizer dan juga obat-obatan vitamin.
- Kelompok Kebutuhan Rumah tangga dan dapur: Seperti stok makanan; baik itu kebutuhan makanan dasar (gula, beras, mie instan) hingga makanan cemilan untuk kebutuhan teman ketika kebijakan work from home diberlakukan, dan kelompok FMCG (fast moving consumer goods) mengalami peningkatan penjualan di e-commerce channel
- Kelompok Produk Entertainment dan Kebugaran: Diberlakukannya kebijakan social distancing dan work from home berimbas pada banyaknya keluarga yang mengambil keputusan untuk spending family time di rumah. Produk group untuk hiburan keluarga; seperti produk permainan (konsol playstation) hingga peralatan produk olahraga mandiri seperti peralatan fitness dan gym meningkat lebih dari 2 kali lipat di bulan Maret.
- Kelompok terkait dengan ibadah: Adanya batasan orang berkumpul termasuk di dalamnya berkumpul untuk melakukan proses ibadah berjamaah mengakibatkan peningkatan order untuk perlengkapan ibadah.
2. Tantangan Supply Chain menjadi fokus utama.
Berkaitan dengan lonjakan eksponensial di beberapa kategori produk ini, maka strategi dan perencanaan serta eksekusi supply chain menjadi tantangan baru, termasuk dalam hal mengelola logistics disaster management.
Di awal situasi, banyak konsumen dihadapkan pada rak-rak kosong ketika mencari produk-produk dengan permintaan tinggi di toko offline. Hal ini memaksa beberapa konsumen untuk mencari sumber online alternatif untuk menemukan produk yang mereka butuhkan. Bisnis direct-to-consumer (DTC) telah berkembang dengan pesat dalam beberapa minggu terakhir.
Tantangan terbesar ketika menghadapi situasi fluktuasi ini adalah bagaimana menghitung forecast number untuk produk-produk tersebut. Dalam beberapa kejadian, kami melakukan perhitungan forecast dan menghasilkan forecast yang menunjukan dalam hitungan jam produk sudah sold out. Sehingga kami harus melakukan re-alokasi stock dari forecast awal yang dibuat di beberapa sales channel.
PowerCommerce.Asia sebagai omni-channel platform solution and services harus melakukan forecast kalkulasi penjualan; tak hanya di salah satu channel marketplace saja namun juga multi-sales channel online dan juga offline. Di online multi-channel forecast terbagi menjadi: marketplaces (beberapa marketplace), website commerce, social commerce hingga reseller platform commerce dan offline channels.
3. Perubahan Perilaku Belanja E-commerce akan menjadi new habit karena Corona!
Musibah wabah Corona ini telah menghadirkan banyak pengguna baru dalam pembelanja online; dan tentunya di masa yang akan datang akan menjadikan industri e-commerce sebagai salah satu channel penjualan dengan pertumbuhan yang jauh lebih baik. Namun, kondisi archipelago Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau akan membuat aspek logistik; baik itu ongkos pengiriman dan lead time lamanya pengiriman menjadi salah satu kunci utama dalam jangka panjang. Sehingga konsep e-commerce logistics yang tersentralisasi seperti sekarang akan tetap menjadi hambatan pertumbuhan ketika masa COVID-19 mereda dan kondisi pasar kembali normal. Maka, desentralisasi logistics e-commerce adalah kunci utama dan Omni-Channel Solution menjadi solusi integrasi e-commerce Indonesia kedepan!
Salam with Love HK
Mitigation Plan di Area Logistik, Pabrik, dan Operasional by Hadi Kuncoro
Terkait dengan kebijakan social distancing yang dikeluarkan oleh Presiden dan kemudian diikuti kebijakan turunan oleh masing-masing pemimpin daerah dengan mengeluarkan kebijakan WFH (work from home) diberlakukan mulai tanggal 16 hingga 27 Maret 2020.
Perusahaan-perusahaan besar sudah dan sedang mengambil serta menerapkan kebijakan tersebut terutama untuk karyawan-karyawan di head office. Namun, beberapa area yang masih memerlukan operasional fisik kehadiran karyawan seperti di area operasional logistik semisal gudang atau fulfilment centre atau juga area delivery pengiriman serta manufaktur - pabrik, banyak pemimpin perusahaan yang mengambil kebijakan penerapan dari arahan keputusan Presiden atau keputusan Gubernur tersebut.
Saya coba merumuskan kebijakan mitigasi di area operasional dan produksi yang tetap mengharuskan kehadiran fisik pekerja di tempat bekerja, baik itu di gudang, distribution centre, fulfilment centre, pabrik, workshop, pelabuhan dan seluruh area operasional.
Panduan dasar manajemen mitigasi terkait dengan Corona - Covid-19 :
- Membangun ERT (Emergency Response Teams) atau sejenisnya, dimana perusahaan memiliki centre of information, plan, execution command, control and emergency rescue team yang terpusat dan dipimpin langsung oleh puncak pimpinan perusahaan.
- Membangun system data dan informasi terkait dengan bencana yang sedang terjadi, seperti dashboard informasi update (daily or real time - silahkan diputuskan) yang digunakan sebagai helicopter view bagi pengambil kebijakan dana juga sebagai update informasi rutin agar seluruh karyawan mendapatkan informasi yang akurat dan valid (menghindari hoax yang semakin mudah dan banyak di digital era ini).
Team pusat informasi - wajib memastikan info-info yang valid berdasarkan data dan fakta yang resmi bukan sebuah spekulasi yang dapat membangun opini liar dan negatif di lingkungan kerja. Namun juga pusat informasi dapat mengendalikan overload informasi yang pada akhirnya menciptakan ketakutan yang tidak diperlukan dalam lingkungan kerja. - Bekerja sama dengan profesional dan tim ahli sehingga dapat melakukan pandangan strategis dari situasi ter-update dan melakukan reframing situasi apa yang terjadi dalam sebuah kebijakan yang tepat dan aman.
- Dalam supply chain: planning and scheduling akan menjadi kunci bagaimana mengatur fluktuasi manajemen pengelolaan supply chain sehingga perencanaan management labor (tenaga kerja) dapat dikalkulasi dan direncanakan dengan baik dan optimum serta menghindari penumpukan labor dalam satu tempat.
Di beberapa industry, Corona virus telah mengakibatkan turunnya aktifitas operasional, baik itu di pabrik, gudang dan pengiriman. Namun di area lain seperti di e-commerce industry justru memberikan peluang peningkatan jumlah order dan kapasitas layanan.
Area operasional yang memerlukan kehadiran fisik baik di area logistics warehouse atau delivery - pengiriman dan juga area produksi pabrik akan mengalami peningkatan kapasitas kerja. Beberapa industri yang mengalami peningkatan kapasitas operasional kerja setelah kasus corona dan kebijakan WFH diberlakukan adalah sebagai berikut:
- Area operasional fulfilment dan delivery industry untuk e-commerce industry
- Pabrik produksi secondary yang men-supply finish goods untuk penjualan e-commerce (pabrik packaging, plastik, tape, dan pabrik-pabrik yang memiliki produk-produk terkait Corona, seperti imunitas, perlengkapan serta perlindungan diri, dan lain-lain
- Services higienitas atau sanitasi, seperti layanan penyemprotan disinfectant dan hama
Kebijakan WFH ini telah dan akan memicu (trend dan prediksi) peningkatan order di area penjualan online atau e-commerce. Konsekuensi dari kebijakan ini maka area fulfilment centre harus menambah kapasitasnya dengan menambah jumlah pekerja dan shift kerja. Begitupun di area pengiriman, penambahan kapasitas dan peningkatan dropping point per riders menjadi lebih tinggi, artinya peluang untuk terjadi interaksi fisik meningkat di area logistics e-commerce.
Apakah perlu dilakukan lockdown office management - bekerja diisolasi tidak boleh keluar dan selama 14 hari bekerja di area warehouse fulfilment tanpa bergantian?
Rancangan mitigasi di area operasional logistik, produksi, dan jasa layanan adalah sebagai berikut:
- Hindarkan birokrasi dalam hal-hal emergency response jika terjadi hal-hal darurat. Sediakan ERT (emergency response team) contact number dan sosialisasikan.
- Perlengkapi peralatan perlindungan diri dan juga persiapkan pertolongan emergency rescue bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Perlengkapan dan alat perlindungan diri harus sesuai kebijakan WHO
- Melakukan pendataan dan mencatat pergerakan orang keluar masuk ke area kerja logistik, baik gudang maupun pabrik dan juga perkuat sistem pencatatan dalam area pengantaran barang, terutama informasi data pengirim dan penerima barang.
- Pengaturan group shift yang terkendali - bila memerlukan daily worker maka pergunakan daily worker yang terdaftar dan sudah dalam list karyawan daily worker regular. Lakukan pemantauan jejak kesehatan dari daily worker tersebut.
- Contingency plan, jika ditemukan di antara karyawan pada area kerja terkena paparan virus Covid-19, lakukan kerjasama dengan rumah sakit rujukan dan persiapkan seluruh training pertolongan pertama di dalam area kerja.
- Pengecekan rutin dari team medis paling tidak seminggu sekali untuk seluruh karyawan dianjurkan untuk dilaksanakan agar aksi preventif dalam menanggulangi penyebaran wabah dapat teridentifikasi lebih dini.
Happy Monday and Stay Safe, PowerPeople!
Setelah Hadir Di Empat Kota, Kini Waktunya Untuk UKM Jakarta
Gimane kabarnye, PowerPeople? Bakal ada yang baru lho dari Indonesia Mall. Kita paham betul kalau Jakarta itu bukan cuma sebatas macet dan banjir doang. Tapi, ada banyak potensi yang dimiliki oleh Jakarta, khususnya dari para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Dan bentar lagi Indonesia Mall akan segera hadir bersama UKM-UKM dari kota Jakarta dan sekitarnya.
Buat yang belum tau, Indonesia Mall ini merupakan program kerjasama PowerCommerce.Asia dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bertujuan untuk membawa produk-produk UKM lokal untuk go-online dengan memanfaatkan marketplace sebagai sarana penjualan. Jakarta jadi kota ke-empat setelah Yogyakarta, Malang, dan Bandung.
Hampir 300 UKM telah mengikuti proses kurasi Indonesia Mall Jakarta yang dimulai sejak 31 Januari kemarin. UKM yang mendaftar nggak cuma dari Jakarta aja lho, tapi juga dari daerah sekitarnya, seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok.
Produk-produk yang mengikuti proses kurasi juga sangat beragam, mulai dari makanan, minuman, fashion, hingga produk handicraft. Para UKM juga menawarkan produk-produk yang sangat berkualitas dan membuat proses kurasi menjadi lebih ketat lagi. Apalagi, produk-produk ini tak hanya akan dipasarkan di marketplace lokal kan, tapi juga hingga marketplace global, salah satunya melalui Qoo10 Singapura.
Setelah lolos proses kurasi, UKM terpilih akan menjalani proses wawancara untuk deskripsi produk, foto produk, serta uploading ke marketplace yang semuanya udah ditangani sama teman-teman PowerRanger dari PowerCommerce.Asia. Jadi, para UKM bisa fokus untuk produksi produk untuk stok persediaan aja.
Lalu kapan produk-produk UKM Jakarta ini tersedia di marketplace Indonesia Mall? Pasti kalian udah nggak sabar kan pengen tau ada produk apa aja? Tapi sabar dulu ya, PowerPeople. Sambil nunggu, mending tonton dulu yuk proses seleksi UKM Jakarta tahap kedua yang berlangsung 31 Januari – 1 Februari di bawah ini.
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
Perusahaan-perusahaan e-commerce menjadi sorotan setelah yang ditawarkan ternyata lebih banyak barang impor ketimbang barang lokal. Anggapan bahwa begitu ada e-commerce, barang dari China, India, Vietnam, dan lain sebagainya, langsung membeludak pun tak terhindarkan.
Nah, benarkah e-commerce menjadi “sarang” dan pemicu membeludaknya barang impor? Mengapa perusahaan-perusahaan e-commerce memilih memperbanyak barang impor? Apakah barang lokal tak menarik untuk dipasarkan?
Dalam acara Spire TechnoBusiness Lunch di restoran Meradelima, Jakarta, pertengahan Februari lalu, Hadi Kuncoro, Group CEO PowerCommerce.Asia, perusahaan omnichannel-tech enable sales and supply chain management terkemuka di Asia, membeberkan jawabannya.
Untuk mengetahuinya, silakan simak kutipan percakapan tim redaksi TechnoBusiness Indonesia bersama Hadi Kuncoro berikut ini:
Salah satu yang disorot dari kehadiran e-commerce adalah maraknya barang impor. Semakin unicorn atau bahkan decacorn e-commerce itu justru semakin memperbanyak barang impor yang ditawarkan ketimbang barang lokal. Apa tanggapan Anda?
E-commerce unicorn berlomba-lomba mendatangkan produk dari China, India, Vietnam, dan lain sebagainya itu begini hitung-hitungannya. E-commerce memilih memperbanyak produk impor itu karena mereka dipaksa untuk menaikkan revenue atas gross merchandise value/GMV (nilai akumulasi penjualan seluruh barang di e-commerce dalam jangka waktu tertentu).
Sebab, untuk menarik investasi, revenue-nya harus naik. Salah satu cara mereka untuk menaikkan revenue adalah dengan memperbanyak produk. Masalahnya, produk Indonesia, kan, sedikit. Terbatas. Indonesia, kan, bukan production center. Maka, didatangkanlah produk-produk murah yang macam-macam itu dari China, India, dan Vietnam agar GMV mereka naik.
Jadi, cara e-commerce menaikkan revenue untuk kebutuhan valuasi itu dengan memperbanyak barang yang ditawarkan?
Iya, makanya e-commerce kemudian masuk ke produk tersier. Setelah masuk ke produk tersier, masuk ke produk sekunder. Itu sebabnya, valuasi e-commerce unicorn naik. Karena tuntutan menaikkan revenue untuk keperluan valuasi, apa yang terjadi, e-commerce bukan dagang (produk) fisik lagi. Yang ada sekarang diramaikan pula oleh Payment Point Online Bank (PPOB), bisa bayar listrik, telepon, dan lain sebagainya.
Jadi, semua masuk karena itulah modal valuasi terbesar dari GMV. Maka, tak heran jika ada unicorn yang lantas mengakuisisi Tiket.com, Loket.com, dan sejenisnya. Sebab, bagi mereka, kan, perlu cara bagaimana menaikkan GMV untuk mendongkrak valuasi. Valuasi diperlukan untuk mendapatkan fundraising yang lebih besar.