Sektor eCommerce Asia Tenggara saat ini sedang berkembang pesat. Perkembangan ini diiringi dengan banyaknya penyedia layanan logistik dan pendukung, yang membantu brand untuk tampil di platform eCommerce. Pasar logistik kawasan ini diprediksi akan bernilai lebih dari US $ 55 miliar pada tahun 2025.
Ledakan industri logistik ini memantik hadirnya penyedia layanan logistik pihak ketiga (3PL) yang telah didukung teknologi dan menangani elemen distribusi, warehousing, serta fulfillment untuk perusahaan.
Sektor eCommerce Asia Tenggara
Startup logistik regional sedang berlomba mengumpulkan dana. J&T Express Indonesia dilaporkan mendapatkan lebih dari US $ 2 miliar bulan ini dari investor ternama dari China, termasuk Hillhouse Capital, Boyu Capital, dan Sequoia Capital China. Ninja Van yang berbasis di Singapura menutup putaran seri D senilai US $ 279 juta tahun lalu. Lalamove, yang menawarkan pengiriman jarak jauh, dilaporkan hampir menyegel US $ 1,5 miliar.
Di saat sebagian besar perusahaan melakukan outsourcing operasi logistik mereka kepada pemain pihak ketiga, beberapa perusahaan eCommerce justru membangun unit logistik in-house. Di Indonesia, logistik in-house oleh perusahaan eCommerce tumbuh 35% dibandingkan tahun lalu. Vietnam juga mengalami lonjakan serupa, yakni sebesar 32% selama periode yang sama.
Southeast Asias Logistics and eCommerce Services (Sumber: Tech in Asia)
Marketplace dan Logistik di Pasar
Lazada yang didukung Alibaba menjadi salah satu pemain teratas yang memperluas jaringan logistik di pasar. Meskipun hal itu membutuhkan investasi awal yang tinggi, hal itu memberi Lazada kendali yang lebih besar atas proses pengiriman dan pengalaman pelanggan. November lalu, lebih dari 85% paket disortir dan dikirim melalui jaringan milik Lazada.
Tokopedia yang berbasis di Jakarta, juga didukung oleh Alibaba, tampaknya mengikuti jalan yang sama. Unicorn tersebut telah memperkuat kemampuan logistiknya selama beberapa tahun terakhir. Tokopedia telah menyediakan layanan fulfillment untuk penjual di platform Tokopedia dan telah memiliki gudang yang tersebar di seluruh negeri.
Demikian pula, Shopee milik Sea Group yang memperkuat lini logistiknya dengan meluncurkan Shopee Xpress tahun lalu. Layanan ini telah berkembang ke berbagai pasar seperti Vietnam, Indonesia, Filipina, dan baru-baru ini di Malaysia. Pemain eCommerce juga dapat meningkatkan kemampuan logistik mereka dengan berkolaborasi dengan pihak lain.
Baca selengkapnya di artikel “The key ecommerce logistics players and enablers in Southeast Asia“, http://bit.ly/TIA-keyecommerce
Related Posts
January 12, 2021
3 Tren Ecommerce di 2021
Tren ecommerce tengah berada dalam posisi positif pada tahun 2020 lalu. Lanskap ritel telah…
August 19, 2020
Memaknai Kemerdekaan di Era Pandemi ala PowerCommerce.Asia
17 Agustus selalu jadi momen besar bagi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak? Tepat 75 tahun yang…
June 26, 2020
Di Tengah Krisis COVID-19, PowerCommerce.Asia Luncurkan Official Store MamaSuka di Marketplace
Di tengah badai krisis ekonomi, PowerCommerce.Asia meluncurkan kerjasama terbarunya dengan MamaSuka…