Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional menjadi salah satu momen paling dinanti bagi para pelaku e-commerce di Indonesia. Pada event yang diselenggarakan pada tanggal cantik 12 Desember (12.12) ini, ratusan ritel online menawarkan diskon besar-besaran yang pastinya sulit dilewatkan oleh para pelanggan setia e-commerce.

Seiring dengan perkembangan literasi digital di Indonesia, pesta belanja online tak hanya digelar di 12 Desember saja. Pra-event dimulai sejak beberapa bulan sebelumnya, seperti 10.10 dan 11.11, hingga puncaknya pada harbolnas pada 12 Desember. Tapi sebenarnya darimana sih asal usul pesta belanja online se-nasional ini?

Menelusuri sejarahnya, pesta perayaan belanja online ini pertama kali di selenggarakan pada 12 Desember 2012. Saat itu, beberapa pelaku e-commerce di Indonesia menjadi pemrakarsanya. Sebut saja Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak.

Dimulai hanya dengan melibatkan 6 peserta, event yang kini berada dalam kawalan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berkembang dengan sangat signifikan. Hal ini bisa dilihat dengan peningkatan jumlah peserta di tahun 2020 ini yang mencapai lebih dari 250 platform belanja online.

Harbolnas Sebagai Momentum Kebangkitan E-Commerce Indonesia

Harbolnas Momentum Kebangkitan E-Commerce Indonesia
Hitung mundur event Harbolnas 12.12 (Sumber: harbolnas.idea.or.id)

Kehadiran Harbolnas menjadi salah satu momentum kebangkitan e-commerce di Indonesia. Tingginya antusiasme pelanggan dalam menyambut pesta belanja yang satu ini menandakan bahwa e-commerce tak hanya sekedar opsi dalam berbelanja. Dikutip dari detik.com, Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja menyebut, pada 1 jam pertama harbolnas 11.11 dimulai, transaksi telah meningkat drastis sebanyak 6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini menandakan bahwa kondisi pandemi COVID-19 ternyata sama sekali tidak mempengaruhi geliat pelanggan dalam berbelanja, terutama melalui platform e-commerce. Kondisi ini yang sebenarnya harus bisa dimanfaatkan oleh brand dan UKM, khususnya untuk mereka yang terdampak pandemi.

Ide tersebut yang juga menjadi pembeda Harbolnas tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. IdEA selaku induk e-commerce Indonesia mendukung penuh produk-produk lokal pada gelaran tahun ini. Salah satunya dengan dihadirkannya event yang berlangsung selama 2 hari. Dimana event pada 11 Desember 2020 diperuntukkan khusus untuk UKM dan produk lokal.

Di tahun ini, idEA juga akan memberikan promo sekitar 30 persen. Selain itu, beberapa sponsor juga telah dipersiapkan untuk memberikan subsidi hingga 40 persen yang difokuskan untuk produk-produk lokal. ’’Karena Harbolnas dan idEA ini jadi bagian dari gerakan Bangga Buatan Indonesia. Jadi, kita push untuk produk lokal,” papar Bima Laga, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesai (idEA)

Nah, menjelang pergelaran Harbolnas 12.12 nanti, sudah sejauh mana nih persiapan PowerPeople? Apakah brand atau usaha PowerPeople sudah siap untuk pesta terbesar di e-commerce Indonesia yang akan berlangsung kurang dari 1 bulan lagi ini? (LG/Fahri)