Siapa sih yang nggak pernah dengar istilah ‘influencer’? Terminologi yang satu ini kerap dipakai untuk mereka yang memiliki pengaruh besar untuk audiens atau pasar tertentu. Influencer marketing telah menjadi salah satu strategi yang sangat diminati untuk saat ini. Dilansir dari IconoSquare, pasar industri influencer marketing akan mencapai nilai 10 miliar USD pada tahun 2020 ini.

Tapi sebelum PowerPeople mulai memanfaatkan strategi marketing yang satu ini dan memilih influencer, kenali dulu yuk macam-macam influencer biar nggak salah pilih.

1. Mega Influencer Marketing

Mega-influencer merupakan ‘kasta’ tertinggi dari influencer marketing. Jenis influencer ini memiliki jumlah followers di atas 1.000.000. Mega-influencer biasanya berasal dari kalangan public figure atau artis.

Berkat jumlah follower yang dimiliki, mega-influencer ini sangat cocok untuk kamu yang sedang ingin membangun awareness sebesar-besarnya. Sebab mega-influencer mampu menjangkau audiens yang sangat luas. Selain itu, memilih jenis influencer ini dapat meningkatkan eksklusivitas dan kredibilitas brand-mu lho, PowerPeople.

Sayangnya, mega-influencer kerapkali tidak memiliki tingkat kedekatan yang tinggi dengan followersnya. Jadi, jenis influencer yang satu ini bukan pilihan terbaik untuk PowerPeople yang memiliki target yang segmented.

Raditya Dika, salah satu contoh mega-influencer di Indonesia (Sumber: IG @raditya_dika)

2. Macro Influencer Marketing

Berada satu tingkat di bawah mega-influencer, jenis influencer selanjutnya, yakni macro-influencer. Jenis influencer yang satu ini memiliki jumlah followers di atas 100.000 tetapi masih di bawah 1.000.000.

Rata-rata macro-influencer merupakan seseorang yang aktif di internet. Mereka terbiasa membuat konten yang menarik, menghibur, atau inspiratif dan dikemas dalam bentuk blog, vlog, ataupun postingan di media sosial.

Macro-influencer juga memiliki audiens yang cukup besar, tapi tetap memiliki niche market-nya sendiri. Dengan memilih influencer yang satu ini, PowerPeople tetap akan mendapat exposure yang besar namun tetap bisa menjangkau target pasar yang spesifik.

GadgetIns, salah satu macro-influencers di bidang gadget & technology (Sumber: IG @gadgetins)

3. Micro Influencer Marketing

Berada pada tingkatan terendah, bukan berarti micro-influencer akan dipandang sebelah mata. Mereka yang memiliki jumlah followers di kisaran 10.000 hingga 100.000 ini sangat cocok digunakan buat PowerPeople yang baru merintis bisnis-nya.

Meskipun jangkauan-nya tidak sebesar kedua jenis influencer lain, tapi biasanya micro-influencer memiliki audiens yang lebih spesifik. Mereka juga akan lebih relevan untuk brand kalian karena biasanya micro-influencer memiliki fokus di bidang tertentu.

Satu hal yang paling penting, micro-influencer memiliki tingkat interaksi yang paling tinggi dibanding jenis influencer lain. Mereka bisa dikategorikan sebagai opinion leader di bidang yang mereka pilih, sehingga audiens memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada jenis influencer yang satu ini.

Jadi, untuk PowerPeople yang baru memulai sebuah bisnis atau usaha, micro influencer bisa dikatakan pilihan yang paling tepat untuk menjalankan influencer marketing.

Meskipun tidak memiliki followers sebanyak yang influencers lain, Micro-Influencer seperti Gustika Jusuf ini memiliki influence yang tinggi terhadap followersnya (Sumber: IG @gustikajusuf)

Nah, sekarang PowerPeople udah punya gambaran kan mengenai jenis-jenis influencer? Udah siap dong untuk mulai meng-endorse influencer? Menggunakan marketing strategy ini juga merupakan salah satu bentuk tranformasi digital, loh!

Ohiya, selain memanfaatkan influencer marketing, PowerPeople juga bisa kok memanfaatkan strategi marketing lain dengan mempelajari artikel berikut ini. Jika kalian masih butuh bantuan, jangan khawatir, segera hubungi PowerCommerce.Asia dan kami siap untuk #EmpoweringYourBrand.