Pemerintah meresmikan ekspor perdana produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce. Pada acara penandatangan memorandum of understanding (MOU) yang dilakukan Kamis (19/12),  PowerCommerce.Asia diwakili oleh Chief Commercial Officer, Andik Duana Putra. 

Ekspor perdana ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bea Cukai, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta beberapa lembaga terkait lainnya. PLB PT Uniair Indotama Cargo selaku perusahaan pertama di Indonesia yang mendapatkan izin penyelenggaraan PLB e-commerce dan ditunjuk untuk melakukan ekspor perdana ini.

“PLB PT Uniair Indotama Cargo melakukan ekspor perdana berupa 45.530 pcs komoditi makanan dan kerajinan tangan lokal yang berasal dari 17 UKM di Jakarta dan Nusa Tenggara Timur,” jelas Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea Cukai Kemenkeu, Syarif Hidayat. 

Komoditas yang diekspor untuk pertama kalinya ini, diantaranya Bpillow, Breakday, Erha, Gossa, Humbang, Jchil, Sumber Agung Rejeki, Meybi NTT, Archee, Puff, Old Captain, Rumah Rempah, Ussy Craft, dan Kapal Api. Produk-produk UKM lokal ini diperkirakan akan tiba di Ningbo, Cina pada 10 Januari 2020.

Chief Commercial Officer PowerCommerce.Asia, Andik Duana Putra menandatangani MOU peresmian PLB e-commerce

PowerCommerce.Asia sebagai salah satu bagian dari ekosistem dalam pengembangan UKM go-global turut berkontribusi dengan menyediakan produk-produk UKM untuk di ekspor melalui PLB e-commerce ini. “Kami juga akan turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi digital yang melibatkan semua stakeholder dalam program ini. Sehingga pada akhirnya UKM dapat lebih profesional dalam menghasilkan produk dengan kualitas terbaik untuk bisa bersaing dalam memenuhi kebutuhan market secara global.” Jelas Andik Duana Putra. 

Lalu apa keunggulan PLB e-commerce ini?  “Keunggulan PLB e-commerce yakni adanya kewajiban menyediakan alokasi tempat atau pengusahaan untuk UKM paling banyak 15 persen dari total luas penyelenggaraan PLB serta kewajiban menampilkan barang-barang tersebut pada platform e-commerce, yang tentunya hal ini sangat membantu UKM dalam mempromosikan produknya,” tambah Syarif Hidayat.

Nantinya UKM lokal tidak hanya didorong dalam melakukan ekspor saja, tetapi juga akan dibantu untuk dipasarkan melalui marketplace di Cina, yaitu Taobao dan Kaola pada Februari 2020. PLB akan menjadi basis ekspor bagi produk-produk UKM lokal dan ditargetkan kontribusi ekspor UKM di tahun 2024 akan mencapai lebih dari 30 persen. Ayo PowerPeople, kita dukung terus produk-produk lokal Indonesia untuk go-global!